Monday, December 31, 2018

Dinosaurus tidak pernah ada ?


Dinosaurus adalah kelompok binatang purbakala dari klade Dinosauria.

Kelas "Dinosauria" awalnya didefinisikan oleh Sir Richard Owen pada tahun 1842.

Keberadaan dinosaurus pertama-tama secara spekulatif dihipotesiskan oleh kepala museum yang dikagumi "secara kebetulan" pada pertengahan abad ke-19, selama masa kejayaan evolusionisme, sebelum satu fosil dinosarus ditemukan.

Media Masonic dan pers mainstream di seluruh dunia mempromosikan kisah-kisah binatang yang sudah lama hilang ini, dan kemudian, 12 tahun kemudian pada tahun 1854, selama penjelajahannya di Sungai Missouri, Ferdinand Vandiveer Hayden menemukan "bukti" dari teori Owen.

Beberapa gigi tak dikenal yang ia kirim ke ahli paleontologi terkemuka Joseph Leidy, beberapa tahun kemudian dinyatakan bahwa itu berasal dari dinosaurus kuno yang telah punah “Trachodon" (yang secara ironis berarti "gigi kasar").

Ilustrasi Trachodon

Mustahil untuk merekonstruksi seluruh binatang purba secara hipotesis berdasarkan beberapa gigi.

Sebuah keraguan bahwa fosil-fosil semacam itu yang diduga telah ada selama jutaan tahun, tidak pernah ditemukan atau diketahui oleh peradabaan mana pun dalam sejarah manusia sampai kebangkitan evolusionisme Masonik pada pertengahan abad ke-19.
"Mengapa tidak ada penemuan oleh penduduk asli Amerika di tahun-tahun sebelumnya ketika menjelajahi benua Amerika ? Tidak ada keyakinan terhadap dinosaurus dalam agama dan tradisi penduduk asli Amerika. Mengapa tidak ada penemuan sebelum abad ke-19 di belahan dunia mana pun ? Menurut World Book Encyclopedia 'sebelum tahun 1880an tidak ada seorang pun yang tahu bahwa dinosaurus itu ada.' Selama akhir 1800an dan awal 1900an, sejumlah besar sisa-sisa dinosaurus ditemukan ... Mengapa manusia tiba-tiba membuat semua penemuan ini ?"

David Wozney, “Dinosaurs: Science or Science Fiction
Tidak ada suku, budaya, atau negara di dunia yang pernah menemukan tulang dinosaurus sebelum pertengahan tahun 1800an, dan kemudian tulang-tulang itu secara tiba-tiba ditemukan di seluruh dunia (Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Afrika, Argentina, Belgia, Mongolia, Tanzania, Jerman Barat), dan banyak tempat lainnya yang ternyata menyimpan fosil dinosaurus dalam jumlah besar yang belum pernah dilihat sebelumnya.

"Semua tempat itu dihuni dan dieksplorasi dengan baik selama ribuan tahun, namun mengapa tidak ada yang pernah menemukan fosil dinosaurus ini sebelumnya..?"

Presiden Amerika Serikat pertama, George Washington, tidak tahu dinosaurus itu ada, tetapi dia mungkin berpikir raksasa itu ada.

Menurut buku “The Dinosaur Project,” jurnalis paleontologis Wayne Grady mengklaim periode setelah ini, dari sekitar tahun 1870 hingga 1880 menjadi "sebuah periode di Amerika Utara di mana beberapa aktivitas rahasia paling curang dalam sejarah ilmu pengetahuan telah dilakukan."

Dalam apa yang dikenal sebagai “The Great Dinosaur Rush” atau “Bone Wars”, Edward Drinker Cope dari Academy of Natural Sciences dan Othniel Marsh dari Peabody Museum of Natural History, memulai persaingan seumur hidup dan bersemangat untuk "dinosaur hunting" (perburuan dinosaurus).

Edward Drinker Cope dan Othniel Charles Marsh

Mereka yang awalnya teman menjadi musuh bebuyutan selama perseteruan legendaris yang melibatkan persaingan, fitnah, penyuapan, pencurian, mata-mata dan penghancuran tulang oleh kedua pihak.

Marsh dikatakan telah menemukan lebih dari 500 spesies kuno yang berbeda termasuk 80 dinosaurus, sementara Cope menemukan 56 spesies.

Dari 136 spesies dinosaurus yang diduga ditemukan oleh keduanya, bagaimanapun, hanya 32 yang saat ini dianggap valid, sisanya telah terbukti sebagai tiruan dan pemalsuan.

Tak satu pun dari mereka yang pernah mengklaim telah menemukan kerangka secara lengkap, sehingga semua pekerjaan mereka melibatkan rekonstruksi.

Faktanya, sampai hari ini tidak ada kerangka lengkap yang pernah ditemukan, dan semua dinosaurus adalah hasil dari rekonstruksi.


Penemuan dan penggalian dinosaurus sepertinya tidak dilakukan oleh orang-orang (yang tidak berkepentingan) seperti petani, peternak, pejalan kaki, industri konstruksi penggalian, penggali parit pipa, dan personil dari industri pertambangan, tetapi penemuan itu dilakukan oleh orang-orang dengan minat khusus atau kepentingan pribadi, seperti ahli paleontologi, ilmuwan, profesor universitas, dan personil organisasi museum yang dengan sengaja mencari tulang dinosaurus atau yang telah mempelajari dinosaurus sebelumnya.

Penemuan itu sering dilakukan selama perjalanan khusus berburu tulang dinosaurus oleh orang-orang ini ke wilayah-wilayah jauh yang sudah dihuni dan dieksplorasi.

Apa pun tujuan para arkeolog dan ahli paleontologi ini, mereka tampaknya menemukan sejumlah besar fosil di wilayah-wilayah yang kecil.

Di Ruth Mason Quarry (salah satu situs penggalian dinosaurus terbesar), lebih dari 2.000 fosil dinosaurus diduga telah ditemukan.


Cetakan dan kerangka asli yang dirakit dari tulang-tulang ini dipamerkan di lebih dari 60 museum di seluruh dunia.

Tulang dinosaurus yang banyak dijual di pelelangan adalah bisnis yang menguntungkan dan museum berada dalam bisnis memproduksi tampilan dinosaurus yang populer dan menarik.

Fakta bahwa tulang-tulang "T-Rex" telah terjual di sebuah lelang untuk lebih dari $12 juta menunjukkan bahwa bidang perburuan dinosaurus sangat menguntungkan.


Dinosaurus pertama yang ditampilkan di publik adalah Hadrosaurus foulkii di Edward Drinker Cope’s Academy of Natural Sciences in Philidelphia.

Kerangka Hadrosaurus foulkii yang pertama kali
dipasang di Philadelphia

Tulang-tulang itu ditemukan oleh Joseph Leidy, profesor Cope, dan oleh orang yang bertanggung jawab atas “Trachodon”.

Rekonstruksi asli dari Hadrosaurus yang masih ditampilkan hingga hari ini memperlihatkan cetakan plester besar dari reptil bipedal yang berdiri tegak dengan ekor sebagai kaki ketiganya.

Restorasi kerangka Hadrosaurus foulkii

Apa yang sedikit orang tahu, bagaimanapun, adalah bahwa tidak ada tengkorak yang pernah ditemukan dan tidak ada tulang-tulang asli yang dimasukkan ke dalam pameran publik.

Seorang seniman visual dan sculptural (patung) disewa untuk menciptakan sebuah tengkorak, dan dari ilustrasi seniman lain, yang telah menggambarkan Iguanodon, kedua seniman itu menggambar wajah yang sama dari Hadrosaurus foulkii.


Aksi itu berhasil dengan baik, dan menipu publik, bahwa mereka nantinya dapat mengubah kepala makhluk itu tanpa ada yang memperhatikannya.

Sampai saat ini, tidak ada satu pun kerangka dinosaurus dalam kondisi lengkap yang pernah ditemukan. Semua museum menampilkan model, mannequin, kartun, dan film dari monster prasejarah yang pernah dilihat oleh semua orang, sebuah rekonstruksi imajinatif berdasarkan kerangka tidak lengkap yang disusun dengan cara yang paling realistis oleh ahli paleontologi.

Kerangka Triceratops di American Museum of Natural History

Kerangka Stegosaurus di Carnegie Museum

Carnotaurus di Museum arkeologi di Kenosha, Wisconsin

Selain itu, kerangka yang dipamerkan di museum semuanya merupakan fabrikasi rumit yang terbuat dari plester, fiberglass (serat gelas), berbagai epoksi (lem atau perekat), dan tulang binatang lainnya, bukan dari fosil asli.

Dalam artikel berjudul “A Fossil’s Trail From Excavation to Exhibit”, seorang insider (orang dalam) mengatakan bahwa :

"Melalui pembuatan cetakan dan pengecoran kita dapat sepenuhnya memalsukan anggota badan, tulang rusuk, tulang belakang, dll, untuk bagian yang hilang dari kerangka yang dipasang. Plester, fiberglass dan epoksi adalah yang sering dan umum digunakan. Dalam pekerjaan tulang tunggal, retakan kecil hingga besar dapat diisi dengan mache (material komposit terdiri dari kertas atau bubur kertas) atau plester yang dicampur dengan dekstrin, yang memberikan kualitas perekat dan kekerasan ekstra untuk plester cetak biasa. Kami juga menggunakan epoksi. Fragmen besar yang hilang dapat diukir langsung di tempat dengan bahan yang sama ini."

Dengan kata lain, personil museum bekerja menggunakan plester dan bahan lain untuk mengangkut, dan membuat kerangka atau tulang hilang atau juga tulang yang tidak lengkap dari dinosaurus sepanjang waktu.

Faktanya, "tulang dinosaurus" besar yang dipamerkan di museum-museum di seluruh dunia memang benar-benar dipersiapkan dengan hati-hati. Tidak ada peneliti independen yang pernah memeriksa tengkorak dinosaurus sungguhan.

Semua fosil yang asli disimpan dalam penyimpanan dengan kemananan tingkat tinggi, dan hanya beberapa ahli paleontologi terpilih yang diizinkan untuk memeriksanya, sehingga kemampuan untuk memastikan keaslian mereka tersimpan dari masyarakat umum.
"Sebagian besar orang percaya bahwa tulang dinosaurus yang ditampilkan di museum terdiri dari tulang nyata. Tulang dinosaurus asli tersimpan di dalam lemari besi tebal dan hanya peneliti yang berkedudukan sangat tinggi yang memegang kuncinya, yang berarti bahwa tidak ada peneliti independen yang pernah menangani tulang T-Rex. Hanya sekitar 2.100 set tulang dinosarus telah ditemukan di seluruh dunia, dan dari ini, hanya 15 set tulang Tyrannosaurus Rex yang tidak lengkap telah ditemukan. Kumpulan tulang-tulang dinosaurus ini tidak pernah membentuk kerangka lengkap, tetapi dari tulang tidak lengkap ini, ahli paleontologi telah membangun hipotesis tentang penampilan keseluruhan kerangka, yang mereka pamerkan dalam plastik. Jika ribuan reptil berleher panjang dan karnivora besar benar-benar berkeliaran di Bumi, kita tidak hanya akan menemukan 2.100 set tulang dinosaurus, tetapi jutaan tulang, dengan orang-orang biasa yang tersandung ketika menggali petak tanah sayuran mereka."

-Robbin Koefoed, “The Dinosaurs Never Existed”
Tampilan tulang Hadrosaurus di Philadelphia Academy of Natural Sciences

Ketika orang-orang berusaha mendapatkan akses untuk mempelajari tulng dinosaurus ini, mereka bertemu dengan penolakan demi penolakan.

Don Lessem (ahli paleontologi, penasehat Stephen Spielberg dalam Jurassic Park, dan seorang pembawa acara Discovery Channels tentang dinosaurus) mengklaim bahwa tulang dinosaurus terlalu langka untuk di dipajang.

"Di musem, tulang dibersihkan, dan cetakan dan tiruan direkatkan satu sama lain untuk membuat kerangka. Tulang asli terlalu langka untuk dipajang."


"Ketika anak-anak pergi ke museum dinosaurus, apakah mereka melihat pameran sains atau pameran seni dan fiksi ilmiah ? Apakah kita telah ditipu dan dicuci otak pada usia dini untuk mempercayai mitos dinosaurus ?."

Mungkin ada upaya berkelanjutan sejak penemuan dinosaurus paling awal untuk menempatkan, mencampur dan mencocokkan tulang berbagai binatang, seperti buaya, aligator, iguana, jerapah, gajah, sapi, kangguru, burung unta, emu, lumba-lumba, paus, badak, dan yang lainnya, untuk menciptakan konsep binatang prasejarah buatan manusia yang disebut dinosaurus.


Ketika mengetik "dinosaur skull" (tengkorak dinosaurus) di mesin pencari, maka akan muncul berbagai replika dinosaurus yang dibuat secara khusus, dan kerangka dengan "kualitas-museum".


Salah satu pemasok terbesar dan paling terkenal dari dinosaurus palsu adalah Zigong Dino Ocean Art Company di Sichuan, Cina, yang menyediakan kerangka dinosaurus ultra-realistis yang terbuat dari tulang asli untuk Museum Sejarah Alam di seluruh dunia.


Tulang Ayam, katak, anjing, kucing, kuda, dan babi dilelehkan, dicampur dengan lem, resin dan plester, kemudian digunakan sebagai bahan dasar untuk pengecoran ulang "tulang dinosaurus".

Tulang-tulang itu bahkan diberi patahan/retakan yang disengaja dan dibuat terlihat kuno/memfosil untuk mencapai efek yang tepat.


Situs mereka membanggakan :

"Lebih dari 62% produksi kami masuk ke pasar Amerika dan Eropa, yang berarti kita akan memahami dan akrab dengan seluk-beluk dan regulasi ekspor ke wilayah-wilayah ini ... Sejak kami adalah mitra museum dinosaurus, semua produk dibuat di bawah bimbingan para ahli dari Chinese Academy of Sciences ... Kami telah mendapatkan jaringan penjualan global yang menjangkau Amerika Serikat, Brazil, Perancis, Polandia, Rusia, Jerman, Arab Saudi, Korea Selatan, Thailand, Indonesia, dipamerkan di Peru, Argentina, Vancouver, Cincinnati, Chicago dan tempat-tempat lain."

Alan Feduccia, profesor paleontologi University of North Carolina, mengatakan, "Saya dengar ada pabrik fosil palsu di Cina timur laut, di Provinsi Liaoning, dekat dengan lapisan di mana banyak dari dugaan dinosaurus berbulu ditemukan baru-baru ini."

David Wozney, dalam “Dinosaurs: Science or Science Fiction” :

"Ada kemungkinan bahwa tulang dinosaurus pertama yang dipamerkan telah dimodifikasi secara buatan melalui seni ukir dan ukiran. Seni ukir bukanlah aktivitas manusia yang tidak dikenal. Banyak budaya berpartisipasi dalam menciptakan objek buatan manusia dari tulang yang ada, (menjadi) benar-benar tidak dapat dikenali dari bentuk aslinya. Apakah industri dinosaurus adalah pelanggan dari bisnis semacam ini ? Mungkinkah replika kerangka dinosaurus dirakit secara diam-diam atau dibuat di bangunan pribadi di luar pandangan publik, dengan tulang-tulang yang buatan atau berasal dari sejumlah binatang modern yang berbeda? Mengapa repot-repot memiliki fosil asli sama sekali jika yang dikatakan replika bisa menyenangkan masyarakat ?"

Masalah dengan keberadaan dinosaurus adalah dinamika struktural yang dianggap tidak wajar. Banyak kerangka dan rekonstruksi menampilkan monster bipedal seperti T-Rex dengan batang tubuh yang condong ke depan dan kepala yang jauh lebih besar daripada ekor penyeimbangnya.


Banyak tampilan dinosaurus di museum yang tidak dapat berdiri di bawah beratnya sendiri. Sangat tidak mungkin bahwa binatang yang tidak proporsional sebesar ini dapat hidup sama sekali.

Para ahli juga telah menunjukkan bahwa dinosaurus harus bergerak jauh lebih lambat daripada yang digambarkan dalam film untuk mencegah guncangan tiba-tiba pada kerangka mereka.

David Wozney dalam “Dinosaurs: Science or Science Fiction”, mengatakan :

"Gagasan binatang yang bergerak lambat ini tidak sesuai dengan analisis bio-mekanis dinosaurus, yang menunjukkan bahwa dinosaurus adalah makhluk yang gesit dan aktif. Ini adalah paradoks antara ukuran dan gaya hidup dinosaurus. Banyak tampilan dan gambaran dinosaurus tampak tidak masuk akal, memperlihatkan binatang berkaki dua yang benar-benar tidak seimbang, dengan berat kepala dan perut yang jauh lebih besar daripada berat ekor, yang seharusnya bertindak sebagai penyeimbang. Film Jurassic Park adalah contoh yang menunjukkan dinosaurus yang jauh lebih besar daripada yang ditampilkan di museum saat ini. Setelah filmnya keluar, menarik untuk dicatat bahwa banyak artikel ditulis dan bertanya 'Apakah ini mungkin ? Saya dapat mengingat laporan DNA dinosaurus yang ditemukan terawetkan dalam amber, yang kemudian ternyata tidak benar."


Secara keseluruhan, beberapa juta dolar telah dihabiskan untuk mempromosikan keberadaaan dinosaurus melalui film, televisi, mejalah, dan komik. Pandangan orang-orang tentang keberadaan dinosaurus tidak didasarkan pada bukti kuat, tetapi pada tayangan artistik di Hollywood.

Dokumenter berwarna mengilustrasikan karakteristik masing-masing dinosaurus, seperti warna, berat dan massa otot, tetapi Don Lessem (penasehat Jurassic Park) mengakui bahwa ini adalah murni tebakan.

Pada pertanyaan berapa berat dinosaurus, Don Lessem mengatakan, "para ilmuwan tidak tahu berapa berat dinosaurus. Mereka tidak suka membuat perkiraan semacam itu, karena mereka tidak memiliki cukup informasi, tetapi semua orang ingin mereka menebaknya".

Melalui media, dinosaurus sengaja dihadirkan kepada anak-anak untuk memicu bias imajinasi muda mereka terhadap intrik.

Kartun dan film seperti Ice Age, The Land Before Time, Jurrasic Park, Dinosaur Island, lalu buku mewarnai, boneka, mainan plastik, buku teks sekolah dasar, dan tampilan di museum anak-anak pasti berpengaruh terhadap pemikiran anak muda yang sedang berkembang terhadap dinosaurus.





Mantan mahasiswa paleontologi, Michael Forsell mengklaim pada wawancara radio dengan ahli paleontologi terkemuka Jack Horner, bahwa itu adalah :

"Penipuan total, memalsukan bukti dan mengabadikan mitos dinosaurus. Saya memulai karir di bidang paleontologi, hanya untuk meninggalkan studi saya setelah saya menyadari semuanya itu palsu. Itu tidak masuk akal, sebagian besar yang disebut kerangka di museum sebenarnya cetakan plester. Mereka bahkan melakukannya secara terbuka di dokementer saat ini. Saya kesulitan sebagai mahasiswa, terutama karena saya tidak dapat membedakan sel telur yang memfosil dan batu biasa, dan tentu saja tidak ada perbedaannya. Saya diperlakukan seperti penyandang kusta ketika saya menolak untuk menerima propaganda mereka, dan segera meninggalkan kuliah. Dinosaurus tidak pernah ada, keseluruhan peristiwa itu adalah pertunjukan aneh, mereka hanya mengambil beberapa tulang berusia tua dan membentuknya ke dalam pameran monster seperti Frankenstein. Jika ada dinosaurus, mereka akan disebutkan dalam Alkitab. Kita semua dibodohi, tetapi bersama-sama kita bisa menghentikannya."

Banyak yang mengklaim bahwa sejak fosil dinosaurus secara penanggalan radiometrik bertanggal hingga puluhan juta tahun yang lalu, keaslian fosil itu telah terbukti.

Faktanya, bagaimanapun, bahwa metode yang digunakan untuk menentukan tanggal fosil dinosaurus tidak melibatkan pengukuran fosil sebenarnya, tetapi melibatkan batuan di dekat tempat fosil-fosil itu ditemukan.

Sebagian besar fosil ditemukan di dekat permukaan Bumi, dan jika binatang zaman modern mati di wilayah itu, ahli paleontologi akan menentukan tanggal mereka pada usia yang sama dengan dinosaurus.


Salah satu alasan utama mengapa evolusionis "membutuhkan" keberadaan dinosaurus adalah untuk menjawab masalah rumit yang ada dalam teori evolusi, termasuk :

*) Binatang laut berevolusi menjadi penghuni tanah

*) Reptil berevolusi mengembangkan sayap, bulu, terbang dan menjadi burung

*) Serta reptil lainnya berevolusi menjadi berdarah hangat, melahirkan, adanya kelenjar susu dan menjadi mamalia

Melalui garis waktu multi-jutaan tahun dari imajinasi dan berbagai bentuk dinosaurus yang diharapkan, ahli paleontologi telah mempromosikan berbagai dinosaurus laut, reptil/burung dan reptil/mamalia untuk menjembatani celah evolusi ini.

Tidak ada bulu asli yang pernah ditemukan dengan fosil dinosaurus, meskipun beberapa tipuan yang diekspos pasti berusaha untuk memalsukannya.


Pada tahun 1990an, banyak fosil dengan bulu ditemukan di Cina (secara mencurigakan dekat dengan Zigong Dino Ocean Art Company), tetapi ketika diperiksa, Dr. Timothy Rowe menemukan apa yang disebut "Burung Confuciusornis" adalah tipuan yang rumit.

Fosil Confuciusornis yang terawetkan

Dia juga menemukan “Archeoraptor”, diduga ditemukan sekitar tahun 1990an, tersusun dari tulang-tulang dari lima binatang yang berbeda.

Ketika Dr. Rowe mempresentasikan penemuannya kepada National Geographic, ilmuwan kepala itu dilaporkan mengatakan "semua itu telah diotak-atik".


National Geographic lalu melanjutkan dengan konferensi berita dan cerita media tentang fosil Archeoraptor yang asli dan telah menemukan mata rantai yang hilang (missing link) dalam evolusi.


Dinosaurus Archeoraptor seharusnya mendukung prinsip dasar teori evolusi, bahwa dinosaurus perlahan berkembang selama jutaan tahun.

Bukti-bukti itu terdiri dari fosil, di mana cetakan tulang yang telah diatur dengan hati-hati memberikan kesan makhluk setengah dinosaurus dan setengah burung.

Penipuan itu kemudian ditemukan selama CT Scan yang menemukan tulang yang tidak alami. Majalah National Geographic kemudian dipaksa mengakui (ketika tertekan) bahwa fosil itu buatan manusia.

Para ahli paleontogi mengklaim bahwa dinosaurus Archaeopteryx adalah bentuk peralihan lain dari burung yang berevolusi dari dinosaurus, tetapi teori ini jatuh di hadapannya sendiri terhadap bukti yang sangat bertentangan.


Spesies lain seperti Confuciusornis, Liaoningornis, dan Eoalulavis, semuanya ditemukan sezaman dengan Archaeopteryx dan tidak bisa dibedakan dengan burung masa kini.

Confuciusornis, Liaoningornis, dan Eoalulavis

Alan Feduccia dari University of North Carolina, salah satu ahli ornitologi (ilmu pengetahuan tentang burung) terkenal di dunia, menyatakan :

"Saya telah mempelajari tengkorak burung selama 25 tahun dan saya tidak melihat kesamaan apa pun. Saya hanya tidak melihatnya. Asal-usul theropoda-burung, menurut pendapat saya, akan menjadi penghinaan terbesar bagi paleontologi abad ke-20."

Larry Martin, ahli paleo-ornitologi University of Kansas, mengatakan, "untuk mengatakan yang sebenarnya, jika saya harus mendukung asal burung dari dinosaurus dengan karakter-karakter seperti itu, saya akan malu setiap kali harus bangun dan membicarakannya."

Bahkan jika dinosaurus berevolusi menjadi burung untuk mengisi celah evolusi mereka, hal itu tidak menjelaskan bagaimana sesuatu seperti lalat rumah bisa berevolusi.

Lalat mengepakkan sayap mereka secara bersamaan kurang lebih 500 kali per detik, bahkan sedikit ketidaksesuaian dalam getaran akan menyebabkan mereka kehilangan keseimbangan dan jatuh, tetapi ini tidak pernah terjadi.

Isu-isu yang muncul meragukan apakah dinosaurus pernah ada :

"Mengapa dinosaurus tidak pernah ditemukan sebelum evolusionis Renaisans pada pertengahan abad ke-19 ?"

"Mengapa ahli paleontologi berpikir mereka dapat merekonstruksi seluruh spesies binatang purba dari beberapa gigi ?"

"Mengapa banyak 'penemuan' dinosaurus yang berubah menjadi sebuah tipuan (hoax) ?"

"Mengapa semua "fosil dinosaurus asli" disimpan di bawah penguncian ketat dan dijauhkan dari analisis independen ?"

"Mengapa erosi dan pelapukan tidak menghancurkan semua dugaan cetakan dan fosil-fosil yang diduga berusia jutaan tahun ini ?"

Dalam “The Dinosaurs Never Existed”, Robbin Koefoed mengatakan :

"Penetapan paleontologis dapat mengendalikan hipotesis mana yang akan dibangun melalui teks buku dan kurikulum. Dengan cara ini, siswa dicuci otak ke dalam pseudo-reality (kenyataan nyata yang sebenarnya adalah khayalan) yang dikendalikan oleh bahan teks dan otoritas guru. Contoh praktis singkat; tulang gigi ditemukan di situs penggalian dan dari tulang gigi ini, sisa bagian kerangka lainnya ditebak. Kami tidak bercanda tentang ini. Seluruh bidang dinosaurian dari program paleontologis adalah tipuan."

(Sumber : Dinosaur Hoax - Dinosaurs Never Existed!)

24 comments:

  1. Saatnya nyari batu di Sungai. Barangkali nemu batu bentuk aneh terus bisa bikin dinosaurus sendiri. wkwkwkwk

    ReplyDelete
  2. Saya juga agak kurang yakin kalo dinosaurus pernh ada

    ReplyDelete
  3. Dinosaurs hanya ada di Amerika Dan Eropa.

    ReplyDelete
  4. Zaman Nabi Adam 'alaihi as salam saya kira semua hewan berukuran besar.Karena beliau sendiri berukuran setinggi pohon kelapa.Meski belum pernah ditemukan kerangka manusia yang seukuran pohon kelapa sebagai muslim wajib mengimaninya.saya rasa kristen,katolik dan yahudi juga mengenal siapa Nabi Adam 'alaihi as salam.

    ReplyDelete
  5. Semua teori bohong seperti..,Dino saurus,evolusi,bigbang,alien,luar angkasa,moon landing,system dunia,dajjal,ilumminati,elit global,world money sytem,riba,dll lengkap di bahas di flat Earth 101.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bentar, FE? siapa juga manusia modern di abad ini percaya dengan bullshit macam itu. Lantas kalau semua teori itu menurut FE 101, apakah FE bukan teor? lantas apa? aliran kepercayaan? fiksi sains? karangan manusia? hmmm

      Delete
  6. Apakah pembodohan?

    ReplyDelete
  7. Tercerahkan. Artikel yang sangat menarik untuk diulas. Dari kecil saya sangat tertarik mengenai dinosaurus.

    ReplyDelete
  8. mantap penjelasan nya

    ReplyDelete
  9. Masih banyak propaganda2 lainnya yg dibuat para elit.
    Setelah dewasa baru sadar akan itu semua.
    Ternyata banyak hal yg saya percayai sedari kecil hanyalah sekedar bisnis triliunan dollar.
    Meng sedih..

    ReplyDelete
  10. Jangan pernah percaya dg teori barat eropa, itu fiksi semua hanya pencucian otak manusia, tidak ada itu bintang yg nmnya dinosaurus yg ktnya telah hidup ratusan juta tahun yg lalu, semua itu hanya kepentingan dan mencari pundi2 kekayaan para elit2 kafir barat penyembah setan

    ReplyDelete
  11. Apakah fossil yg di tampilkan di museum hanyalah reflika untuk menarik minat pengunjung🤔

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak, "replika" yang ada di museum sebenarnya merupakan hasil rekonstruksi.

      Delete
  12. Sebenarnya saya sangat mengapresiasi sebagian besar isi postingan anda yang membongkar banyak sekali kebohongan di dunia ini. Namun maaf, saya ga setuju kalau dinosaurus itu tidak pernah ada karena sudah banyak sekali bukti-buktinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup, soal percaya atau tidak, saya kembalikan kembali ke pembaca karena dalam postingan konspirasi pun, saya selalu menyertakan apa yang pro dan apa yang kontra, apa yang mendukung dengan apa saja bantahan terhadap pernyataan tersebut, dan tidak akan memaksa pembaca untuk mempercayai suatu teori konspirasi ..

      Delete