Saturday, October 20, 2018

Legenda Con Rit


Many-finned sea serpent atau Con Rit atau adalah spesies atau kelompok spesies binatang laut yang keberadaannya belum diverifikasi.

Con Rit diduga menyerupai lipan raksasa dengan ruas berlapis baja, memiliki banyak sirip di sepanjang sisi atau punggung mereka, dan mampu tumbuh hingga sangat panjang (satu makhluk yang terlihat di dekat Algeria memiliki panjang sekitar 45 meter).


Dalam bukunya, On the Nature of Animal, penulis militer Yunani, Aelian, melaporkan bahwa ular laut ini dikenal mengandaskan diri sendiri. Dia juga melaporkan bahwa saksi mata telah menggambarkan makhluk yang memiliki ekor seperti lobster dan lubang hidung besar dengan rambut.

Zoologist, Bernard Heuvelmans menyebut makhluk cryptid ini sebagai jenis "Many-finned" (banyak-bersirip) dalam klasifikasi umum tentang ular laut dan memberinya nama ilmiah Cetioscolopendra aeliana.

Pada abad ke-16, makhluk-makhluk itu telah disebut sebagai "cetacean centipedes" oleh Guillaume Rondelet. Bahkan sebelumnya, Aelian menjuluki makhluk kitu sebagai "Great Sea-Centipedes".

Penulis, Loren Coleman menggunakan istilah yang hampir sama (Great Sea Centipede) untuk menggambarkan binatang-binatang ini di bukunya, The Field Guide to Lake Monsters, Sea Serpents, and other Mystery Denizens of the Deep.

Di Vietnam, makhluk seperti itu disebut "Con rit", yang merupakan bahasa Vietnam untuk "lipan atau kelabang". Dalam cerita rakyat Vietnam, Con Rit adalah naga air yang dihormati.

Con Rit adalah lipan laut berukuran sangat besar yang hidup di laut Vietnam selatan. Tubuhnya terbuat dari bagian atau ruas lempeng tulang dan menggunakan sirip seperti ikan untuk berenang.


Penelitian awal terhadap Con Rit dilakukan oleh Dr. A. Krempf (direktur Oceanographic and Fisheries Service of Indo China) pada tahun 1920an.

Selama penelitiannya, Dr. Kremph mewawancarai seorang saksi mata yang dilaporkan menyentuh Con Rit yang terdampar pada tahun 1833.

Bangkai pertama ditemukan oleh Tran Van Con pada tahun 1833 dan mengklaim bahwa makhluk itu memiliki panjang 60 kaki (18 meter) dan lebar 3 kaki (91 cm).

Pada tahun 1899, HMS Narcissus melakukan perjalanan di dekat Cape Falcon, Algeria, ketika beberapa anak kapal melihat apa yang mereka sebut sebagai monster laut.

Mereka memperkirakan panjangnya sekitar 135 kaki (41 meter) dan mengklaim bahwa makhluk itu memiliki sejumlah besar sirip, yang mereka katakan, untuk menggerakkan atau mendorongnya melalui air dengan kecepatan yang cukup untuk mengimbangi kapal.

Mereka mengamatinya selama 30 menit sebelum tenggelam di bawah permukaan dan menghilang.


Pada tahun 1883, beberapa pria Vietnam menemukan bangkai dengan kepala yang sudah terpenggal, terdampar di Hong Gai, Vietnam.

Kepalanya hilang, tetapi tubuhnya terbentuk oleh ruas yang berdering seperti lembaran logam ketika dipukul.

Saksi mata mengklaim panjang bangkai itu 18 meter dan ditutupi dengan segmen lapis baja sepanjang 60 cm. Pada setiap ruas terdapat sepasang struktur seperti filamen (seperti benang tipis), yang masing-masing memiliki panjang 70 cm.

Badannya coklat gelap di bagian atas dan kuning muda di bagian bawahnya. Menurut laporan, bangkai itu berbau busuk sehingga harus ditarik ke laut.


Kisah Con Rit paling menonjol selama periode 20 tahun yang dimulai pada tahun 1883.

Terdapat sejumlah penampakan dan bahkan bangkai yang terdampar, yang diperiksa dengan teliti sebelum dibuang ke laut untuk menyingkirkan bau yang tidak sedap.

Para ilmuwan berpikir bahwa pengakuan resmi untuk spesies ini mungkin akan datang dengan cepat. Namun, tahun demi tahun berlalu dengan penampakan yang menjadi lebih sedikit, dan makhluk itu pun masih bukan spesies yang resmi.

Kemungkinan Identitas Con Rit

Ahli cryptozoology telah menyarankan sejumlah kemungkinan untuk Con Rit, jika itu adalah benar-benar binatang sungguhan.

Con Rit mungkin semacam crustacean raksasa atau makhluk laut beruas lainnya, jenis dari "sesuatu" berukuran raksasa yang banyak ilmuwan biasa harapkan dapat ditemukan di laut dalam suatu hari nanti.

Bernard Heuvelmans berteori bahwa binatang semacam itu adalah basilosaurus berlapis baja (telah berevolusi sehingga memiliki lempeng tulang), menunjuk bahwa fosil paus purba telah diketahui memiliki lempeng tulang dermal.

Zeuglodon

Namun, lempengan seperti itu yang berhubungan dengan fosil paus diketahui berasal dari spesies lain. Dengan demikian, tidak ada bukti bahwa basilosaurus berlapis baja pernah ada.

Con Rit mungkin adalah sejenis remipedia raksasa

Dalam In the Wake of Bernard Heuvelmans , ahli ekologi dan cryptozoologist, Michael A. Woodley menyarankan bahwa bukti makhluk itu menunjuk ke arah invertebrata daripada cetacean, dan telah berspekulasi bahwa Con Rit mungkin merupakan keturunan akuatik dari Myriapoda Arthropleura raksasa, yang telah punah pada awal periode Permian.

Arthropleura, kaki seribu raksasa berukuran seukuran mobil

Dia juga menyarankan versi alternatif untuk nama binomial menjadi Mariascolpendra aelani, yang diterjemahkan sebagai "kelabang laut Aelian".

Model Arthropleura (Museum of NH, Chemnitz)

Invertebrata adalah beberapa binatang yang paling sering ditemukan di zaman modern dan jika invertebrata raksasa ditemukan, para ilmuwan akan mengharapkannya menjadi makhluk samudra, karena kedalaman lautan adalah satu-satunya tempat di mana banyak ilmuwan mainstream percaya bahwa binatang-binatang raksasa masih mengintai dan belum ditemukan.

(Sumber : Many-finned sea serpent, Con Rit, The Cryptid Zoo: Con Rit)

2 comments: