Ningen (ニンゲン : ningen) yang berarti manusia atau (南極のニンゲン : Nankyoku no ningen) berarti manusia Antartika, adalah makhluk humanoid berukuran besar yang konon hidup dan bersembunyi di perairan es Antartika.
Rumor tentang makhluk ini sempat beredar di jepang dan ramai menjadi bahan perbincangan di situs forum internet 2Channel. Makhluk yang diberi nama Ningen ini, konon telah terlihat di Samudera Pasifik, Samudera Atlantik dan Sekitar Antartika.
Makhluk ini pertama kali terlihat pada sekitar tahun 1960-an oleh awak kapal penelitian ikan paus yang dioperasikan oleh pemerintah Jepang.
Awak kapal yang tidak ingin disebutkan namanya ini sedang berada di kapal bersama dengan rekan periset lainnya. Mereka lalu bergerak naik ke dek kapal untuk melihat sebuah objek yang pada awalnya mereka anggap sebagai kapal selam asing, yang sedang mengambang di permukaan air.
Seiring dengan mendekatnya kapal dengan objek tersebut, mereka dapat melihat dengan jelas bahwa itu bukanlah kapal selam, melainkan terlihat seperti makhluk hidup yang sedang bernapas dengan ukuran raksasa.
Para Awak kapal yang melihatnya menatap kagum pada sosok berukuran besar ini, sebelum akhirnya makhluk tersebut menghilang dengan cepat ke dalam air yang dingin dan gelap.
Konon, awak kapal sempat memotretnya, dan dalam foto tersebut sepintas hanya terlihat seperti gunung yang es terapung. Namun, setelah objeknya diperbesar, terlihat sosok makhluk yang tidak terlalu jelas, dengan kulit mulus dan halus, tetapi itu bukan manusia.
Saksi mata mengatakan bahwa makhluk ini berwarna putih dengan panjang 69-95 kaki (20-30 meter). Bentuknya seperti manusia lengkap dengan kepala, tubuh, lengan, kaki, bahkan tangan dengan lima jari.
Sementara yang lainnya bersikeras bahwa makhluk ini memiliki sirip dan tidak memiliki kaki, tapi lebih ke sebuah ekor yang mirip dengan ekor putri duyung.
Sebagian saksi mata juga melaporkan bahwa di bagian wajahnya, yang terlihat hanya mata dan mulutnya saja.
Menurut catatan yang beredar, makhluk ini aktif di malam hari dan cenderung memilih hidup di perairan dingin Antartika.
Ningen paling sering menampakan diri pada malam hari, membuat foto yang memperlihatkan bentuk Ningen secara jelas, sangat sulit sekali untuk didapatkan.
Foto yang diduga sebagai Ningen kebanyakan terlihat seperti gumpalan es, meskipun jika fotonya diperbesar, akan tampak kulit mereka yang halus dan mirip dengan manusia.
Pada bulan November 2007, kisah Ningen ini menjadi populer, sehingga majalah MU (Majalah yang membahas fenomena paranormal) Jepang, mempublikasikan artikel mengenai humanoid di Antartika.
Artikel tersebut berspekulasi tentang kemungkinan makhluk tak dikenal yang mendiami Laut Selatan.
Hal itu termasuk sebuah foto hasil tangkapan Google Earth, yang menunjukan apa yang tampak seperti Ningen di Samudera Atlantik selatan, di lepas pantai Namibia.
Namun penampakan Ningen di Google Earth ini belum bisa dipastikan kebenarannya. Karena, bisa saja itu hanyalah ilusi atau pareidolia, dari sebuah ombak atau gumpalan salju yang secara kebetulan tertangkap oleh Google Earth.
Muncul juga dua buah video yang diklaim memperlihatkan sosok Ningen ketika berada di air.
Entah kedua video di atas adalah video asli atau palsu, yang jelas, dengan durasi video yang sangat singkat, dan kualitas kamera yang sangat buruk, membuat kemunculan video ini tidak cukup untuk membuktikan bahwa sosok yang muncul di video tersebut adalah wujud asli dari sosok Ningen.
Sebenarnya, tidak pernah ada sebuah foto yang menampilkan bentuk fisik Ningen secara nyata, kebanyakan foto Ningen yang beredar di internet, hanya ilustrasi dari beberapa orang yang mengaku pernah melihatnya.
Laporannya pun bersifat samar-samar, hanya memberitahukan bahwa ada sebuah makhluk humanoid raksasa (Ningen) yang terlihat di dekat samudera Antartika.
Kesalahan identifikasi ketika melihat hewan laut berukuran besar, bisa disalahartikan sebagai Ningen, seperti kemunculan cumi-cumi raksasa, dan ikan paus, terutama ikan paus albino.
Beberapa hewan yang mungkin disalahartikan sebagai sosok Ningen :
Ikan paus albino, hewan ini bisa di temukan wilayah di perairan kutub Utara. Ikan paus albino tidak dapat hidup di air yang temperatur suhunya panas maupun sedang, oleh karena itu ikan ini lebih menyukai perairan yang dingin.
Ikan paus Albino termasuk hewan langka yang sangat sulit sekali untuk ditemukan.
Ilustrasi dari wajah Ningen, terlihat hampir mirip dengan kepala seekor paus beluga.
Ikan pari manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter (kemungkinan lebih karena ada laporan yang mengatakan bahwa ada manta yang lebar tubuhnya mencapai 9,1 meter). Bobot terberat manta sendiri yang pernah diukur mencapai 3 ton.
Sejenis thalassocnus atau sloth air prasejarah. Hewan ini memiliki ukuran panjang 2 meter, tinggi 1,2 meter dengan berat 50kg, dan termasuk spesies yang telah punah.
Fosilnya pertama kali ditemukan di peru dan Cile.
Atau mungkin saja Ningen ini adalah spesies makhluk berukuran besar yang belum teridentifikasikan oleh manusia. Mengingat makhluk ini lebih senang hidup di perairan yang dalam dan gelap, membuat makhluk ini sangat sulit untuk ditemukan.
Selain itu, dari seluruh lautan yang berada di bumi, sekitar 90% isi dari lautan tersebut belum sepenuhnya terjelajahi secara keseluruhan. Hal ini memungkinkan bahwa makhluk laut yang belum diketahui dan teridenfikasi oleh sains, masih berkeliaran di perairan dalam dan selalu bersembunyi dari deteksi manusia
Sebagian orang percaya bahwa spesies makhluk berukuran raksasa menunggu untuk ditemukan di kedalaman air yang sangat dalam.
(Sumber : Wikipedia)
No comments:
Post a Comment