Menanggapi request dari Muhammad Teddy Wijaya, maka dipostingan kali ini akan membahas tentang legenda buaya Two-Toed Tom.

Two-Toed Tom adalah buaya legendaris di Amerika Serikat Selatan yang meneror penduduk di sekitar rawa di Florida dan Alabama.

Nama itu berasal dari jejak yang ditinggalkan, yang menunjukkan bahwa dia hanya memiliki dua jari kaki di kaki depan kirinya.

Salah satu catatan tertulis paling awal berasal dari catatan perjalanan tahun 1934 yang ditulis oleh Carl Carmer (profesor Universitas Alabama).

Selama kunjungannya ke daerah tersebut, Carl diberitahu oleh penduduk setempat tentang buaya besar yang tinggal di rawa-rawa terdekat, yang berukuran 4,5 meter.

Buaya terbilang umum di daerah itu tetapi umumnya adalah makhluk pemalu dan dalam banyak kasus menghindari manusia, tetapi Tom tidak takut dan secara agresif berburu hewan ternak, dan tidak terpengaruh oleh petani lokal yang mencoba menjebak atau menembaknya.

Kisah tentang Tom terus menceritakan beberapa upaya yang gagal untuk membunuh buaya ini, termasuk seorang penembak jitu mantan militer yang menghabiskan lebih dari seminggu, menunggu munculnya makhluk itu.

Makhluk ini telah dikenal sebagai buaya raksasa penghuni rawa-rawa dekat perbatasan Florida-Alabama yang memperoleh sebutan legendaris karena tampak kebal terhadap senjata api dan bahkan dinamit.

Serangan agresif terhadap manusia dan hewan sejak tahun 1920an, membuatnya mendapat julukan alligator setan atau demon gator. Kisah Two-Toed Tom telah berkembang untuk menggambarkan sesuatu yang lebih dari sekedar buaya.

Buaya ini dinamai karena jejak kaki khas yang ditinggalkannya, two-toed (berjari dua), setelah kehilangan tiga jari kaki dalam perangkap pegas, salah satu dari sekian banyak upaya yang gagal untuk menangkap atau membunuhnya.


Banyak penduduk setempat menjadi percaya bahwa serangan dan ukuran Tom mencerminkan sifat aslinya sebagai Setan Rawa, daripada hanya seekor binatang belaka.

Banyak yang menggambarkannya memiliki mata merah menyala dan berukuran cukup besar untuk dengan mudah menyeret sapi atau kuda ke dalam air.

Salah satu pertemuan paling terkenal dengan Tom berasal dari kisah seorang petani bernama Pap Haines, pemilik peternakan seluas 40 hektar.

Tom dikatakan telah menyeret dan melahap puluhan hewannya, yang sangat mempengaruhi peternakannya.

Setelah menemukan bagal (keturunan silang antara kuda betina dan keledai jantan) terpotong-potong dan jejak dua jari kaki berdarah mengarah ke kolam terdekat, Haines berangkat untuk membunuh Tom, dan karena Tom baru saja memangsa dan butuh waktu untuk mencerna makanannya, itu membuat Haines memiliki waktu untuk bertindak.

Dengan meminta bantuan putra-putranya yang sudah dewasa, Haines menyiapkan lalu mengisi kolam dengan 15 ember berisi dinamit, mengurangi air kolam, dan membersihkan pohon-pohon di sekitarnya agar ledakan tidak membuat area itu menjadi berantakan.

Kolam itu benar-benar hancur oleh dinamit, dan tampak mustahil bagi makhluk apa pun untuk bisa bertahan hidup, namun orang-orang itu kemudian terganggu oleh suara teriakan, meronta-ronta dan jeritan dari kolam terdekat.

Berbekal senapan, mereka berangkat untuk memeriksanya, namun mereka malah menemukan cucu perempuan Haines yang berusia 12 tahun telah terbunuh di tepi air.

Penduduk setempat berspekulasi bahwa gadis itu keluar dari rumah karena penasaran dengan suara ledakan, namun dia disergap oleh Tom dalam perjalanan ke sumber ledakan.

Haines lalu menghabiskan sisa hidupnya secara obsesif berburu buaya, bahkan tetap tinggal di daerah itu, meskipun banyak anggota keluarga dan tetangganya pindah untuk mencari nasib di tempat yang lebih baik.

Haines dikatakan meninggal sebagai pria kesepian dan gagal membalaskan dendamnya kepada Tom.

Cerita tentang Tom lalu bergeser dari Alabama ke Florida barat laut tak lama setelah itu, di mana Tom sering mengunjungi perairan Sungai Choctawhatchee.

Penduduk setempat yang melihatnya berjemur di tepi sungai memperkirakan ukurannya mencapai 7,5 meter.

Selama bertahun-tahun, penampakan buaya raksasa menjadi semakin jarang terlihat, dan Tom diasumsikan telah mati karena faktor usia yang semakin tua.


Namun, pada pertengahan 1980an, muncul jalur buaya yang ditemukan di Pulau Boynton.

Ukuran jalan menunjukkan bahwa jalur itu dibuat oleh individu dengan ukuran dan berat yang ekstrem, dan jejak kaki di sepanjang jalan, termasuk jejak yang berasal dari kaki buaya dengan hanya dua jari kaki.

Temuan itu menghidupkan kembali sebuah spekulasi bahwa Tom masih hidup dan sehat, namun beberapa perburuan gagal diselenggarakan.

Sejak saat itu, penampakannya sesekali dilaporkan, dan masih ada yang percaya bahwa Tom masih menghantui rawa-rawa.

Seperti pada banyak cerita rakyat, ada dasar fakta di balik kisah legendaris Two-Toed Tom.

Tom kemungkinan besar adalah bull gator berukuran raksasa yang dulu pernah menghuni rawa di Florida.

Melihat sekilas buaya, terutama di dekat salah satu danau di Florida Tengah, bukanlah suatu kejutan. Itu adalah rumah bagi ribuan buaya, dan banyak di antaranya disebut sebagai buaya monster.

Istilah bull gator (buaya jantan raksasa) digunakan oleh Florida Fish and Wildlife Conservation untuk menunjuk buaya yang panjangnya lebih dari 9 kaki (2,7 meter).

Buaya memiliki membran yang dikenal sebagai tapetum lucidum di bagian belakang mata mereka, untuk memantulkan cahaya kembali ke iris, yang membantu meningkatkan penglihatan dalam kondisi cahaya rendah.

Apabila cahaya menyinari mereka dalam keadaan gelap, ini akan memberi kesan mata buaya yang merah dan bersinar.


Perkiraan awal ukuran Tom sekitar 15 kaki (4,5 meter), sebenarnya berada dalam kisaran normal yang diketahui untuk buaya Amerika berukuran raksasa, dan periode penampakan yang dilaporkan pun sesuai dengan buaya yang diketahui telah hidup selama lebih dari 50 tahun.


Dua hal di atas setidaknya masih terbilang normal untuk mendasari legenda ini, namun laporan-laporan berikutnya, tampak melenceng, dilebih-lebihkan dan malah lebih ke dalam fantasi atau hiasan.

Dugaan bahwa Tom mencapai ukuran 7,6 meter tampaknya sangat tidak mungkin, bahkan jika Tom memiliki ukuran 4,5 meter, ia sudah termasuk salah satu buaya terbesar yang pernah tercatat.

Tom hampir pasti mati karena usianya sebelum laporan kemunculannya tahun 1980, mengingat ukurannya pada laporan tahun 1920an, menunjukkan bahwa dia sudah berada pada fase dewasa.

Buaya legendaris ini sangat melegenda sampai kota Esto Florida mengadakan festival untuk menghormatinya pada tahun 1987, dan tahun 2012, namun pada tahun 2019, masa depan festival ini dipertanyakan karena kurangnya dukungan penduduk setempat.

Sekilas legenda Two-Toed Tom, mengingatkan kita tentang legenda kura-kura legendaris Beast of Busco yang juga kali sulit untuk ditangkap, meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk menangkapnya.

(Sumber : Two-Toed Tom, Two-toed Tom)