Friday, February 2, 2018

Legenda De Loys' Ape


De Loys'Ape adalah primata besar yang dilaporkan oleh penjelajah geologi Swiss François de Loys di Amerika Utara.

Primata ini memiliki nama ilmiah Ameranthropoides loysi dan Ateles loysi.

Dari tahun 1917 sampai tahun 1920, ahli geologi minyak Swiss, François de Loys memimpin sebuah ekspedisi untuk mencari minyak bumi di suatu daerah di perbatasan atara Kolombia dan Venezuela, terutama di dekat Danau Maracaibo.

Ekspedisi itu tidak membuahkan hasil, namun banyak yang menderita karena penyakit dan pertempuran akibat menghadapi penduduk asli. Dari kelompk yang asalnya beranggotakan 20 orang, hanya empat yang selamat.

Menurut laporan de Loys pada tahun 1920, saat berkemah di dekat Sungai Tarra, dua makhluk besar mendekati kelompoknya.

Awalnya de Loys mengira bahwa itu adalah beruang, namun ternyata itu terlihat seperti monyet yang sedang memegang semak dan dahan pohon.

De Loys mengatakan bahwa makhluk yang terdiri dari satu jantan dan satu betina itu tampak marah, melolong, dan memberi isyarat, lalu buang air besar ke tangan mereka dan melemparkan kotoran ke kelompok ekspedisi tersebut.

Karena takut akan keselamatan, kelompok ekspedisi tersebut menembak dan membunuh monyet jantan, sedangkan si betina melarikan diri.

De Loys dan rekan-rekannya menyadari bahwa mereka telah menemukan sesuatu yang tidak biasa.

Makhluk itu menyerupai seekor monyet laba-laba, namun berukuran jauh lebih besar yaitu setinggi 1,57 meter (monyet laba-laba terbesar tingginya sekitar satu meter).

De Loys menghitung gigi makhluk itu yang berjumlah 32 buah (sebagian besar monyet Amerika memiliki 36 gigi), dan mencatat bahwa makhluk itu tidak memiliki ekor.

Mereka memotret makhluk itu dengan mendudukannya di sebuah peti dan menyandarkan tongkat di bawah dagunya.

De Loys melaporkan bahwa setelah mengambil satu foto dari makhluk itu, mereka lalu menguliti, dan berniat untuk menyimpan kulit dan tengkoraknya.

Kedua barang tersebut kemudian ditinggalkan karena suatu masalah selama ekspedisi.

Foto de Loy's Ape (1920)

Menurut laporan lain, sebenarnya mereka mengambil banyak foto namun harus hilang entah karena banjir atau selama terbaliknya kapal ilmuwan.

Setelah de Loys kembali ke Eropa, dia menyimpan kisah tentang monyet tidak dikenal itu sampai tahun 1929.

Pada saat itu, temannya yang juga seorang antropologist, George Montadon sedang membaca dengan teliti arsip-arsip de Loys, mencari informasi tentang suku asli Amerika Selatan.

Montadon kemudian menemukan foto itu dan menganggapnya sangat penting.

De Loys pada akhirnya menceritakan kisahnya pada 15 Juni 1929 di Illustrated London News, dan tiga artikel ilmiah mengenai makhluk itu dipublikasikan di jurnal Prancis.

Montandon menyarankan nama ilmiah untuk makhluk itu sebagai Ameranthropoides loysi.

Setelah publisitas tersebut, kisah de Loys dianggap tidak dapat diandalkan oleh beberapa kritikus, terutama oleh seorang antropolog terkemuka, Sir Arthur Keith.

Keith menduga bahwa de Loys mencoba membuat monyet laba-laba biasa menjadi sesuatu yang lebih eksotis.

Monyet laba-laba (Ateles fusciceps)

Menurut Keith, foto itu tidak secara jelas memperlihatkan ukuran makhluk itu dan karena tidak adanya foto yang menunjukkan bagian belakangnya, telah menimbulkan pertanyaan apakah makhluk itu memiliki ekor atau tidak.

Keith menyarankan bahwa binatang di foto tersebut adalah seekor monyet laba-laba, mungkin seekor monyet laba-laba hitam (Ateles paniscus) yang telah dimanipulasi agar tampil berbeda dari biasanya.


Berbeda dengan Montandon, Keith memberi nama ilmiah Ateles loysi.

Sebagian besar penulis sepakat bahwa makhluk di foto tersebut adalah seekor monyet laba-laba.

Peneliti cryptozoological, Ivan T. Sanderson tidak setuju dengan pernyataan Keith mengenai spesies itu, dan menyarankan white-bellied spider monkey (Ateles belzebuth) sebagai binatang yang lebih mirip dalam hal bentuk dan penampilan.

White-bellied spider monkey (Ateles belzebuth)

Lebih lanjut, Sanderson mencatat bahwa wilayah di mana de Loys menghadapi monyet tersebut tidak memiliki riwayat laporan primata besar.

Dia menganggap identifikasi itu sebagai kera tidak dikenal "sebuah tipuan langsung, dan yang menjengkelkan, menjadi penipuan yang disengaja."

Peneliti lain, seperti cryptozoologist Loren Coleman dan Michel Raynal, juga mendukung teori bahwa makhluk itu adalah hoax berdasarkan foto monyet laba-laba, dan berpendapat bahwa Montandon adalah pelaku di balik semua ini.

Montandon menggunakan Ameranthropoides loysi untuk mendukung pandangan bahwa ras manusia telah berevolusi secara independen dari berbagai primata yang ditemukan di wilayah mereka.

Sebelumnya dia berpendapat bahwa ras kulit putih telah berevolusi dari homo sapiens awal, sementara orang Afrika berevolusi dari gorila, dan orang Asia dari orang utan.

Dia mengusulkan Ameranthropoides loysi sebagai "missing link" nenek moyang masyarakat adat Amerika.


Dalam catatan blog Coleman, menyebutkan bahwa terdapat tunggul pohon pisang yang dapat dilihat di sisi kanan foto.

Pisang tidak berasal dari Amerika Selatan, membuat kejadian di hutan terpencil menjadi sangat tidak masuk akal, sehingga memungkinkan foto tersebut tidak diambil di lokasi yang diklaim oleh de Loys.

Bagi mereka yang percaya bahwa de Loys telah menemukan spesies yang tidak diketahui, beberapa menduga bahwa itu adalah seekor monyet laba-laba besar (Protopithecus brasiliensis) dari era Pleistosen yang masih hidup, atau mungkin menghubungkannya dengan legenda "Mono Grande" yang dilaporkan berasal dari wilayah yang sama di abad ke-20.

Protopithecus brasiliensis

Bagaimanapun, Dokter Enrique Tejera mengirim surat ke Guillermo José Schael di majalah ilmiah, sebagai berikut :

"Monyet ini adalah mitos. Saya akan menceritakan kisahnya."

Tuan Montandon mengatakan bahwa monyet itu tidak memiliki ekor. Itu pasti, namun dia lupa menyebutkan sesuatu, monyet itu tidak memiliki ekor karena telah terpotong. Saya dapat meyakinkan ada, tuan-tuan, karena saya melihat amputasinya.

Siapa yang berbicara di sini pada 1917 sedang bekerja di sebuah kamp untuk eksplorasi minyak di wilayah Perijá. Ahli geologi itu adalah François de Loys, insinyur Dr. Martín Tovar Lange.

De Loys adalah seorang prankster (orang yang melakukan prank atau lelucon) dan kita sering tertawa mendengar leluconnya. Suatu hari mereka memberinya monyet dengan ekor yang buruk, jadi (monyet) itu harus diamputasi.

Sejak saat itu de Loys memanggilnya "el hombre mono" (the monkey man).

Beberapa waktu kemudian, saya dan Loys pergi ke wilayah lain di Venezuela, di daerah bernama Mene Grande. Dia selalu berjalan di sisi monyetnya, yang mati beberapa waktu kemudian.

De Loys memutuskan untuk mengambil foto dan saya percaya bahwa Mr. Montandon tidak akan menyangkalnya.

Itu adalah foto yang sama dengan yang dia tampilkan hari ini (pada tahun 1929, ketika Montandon menunjukkan Ameranthropoides dalam sebuah kuliah umum).

Baru-baru ini saat berkunjung ke Paris, keheranan saya sangat besar untuk mengunjungi Museum of Man. Di atas karya yang sangat penting, mengisi bagian dinding belakang, terdapat sebuah foto besar dengan tulisan : "kera anthropoid pertama ditemukan di Amerika".

Itu adalah foto de Loys yang dimodifikasi dengan indah. Tanaman itu tidak lagi terlihat di latar belakang, dan tidak mungkin untuk mengetahui jenis kotak yang diduduki oleh monyet. Trik ini dilakukan dengan baik sehingga dalam beberapa tahun tinggi monyet itu akan lebih dari dua meter.

Pada akhirnya, saya harus memperingatkan anda. Montandon bukanlah orang baik. Setelah perang dia dieksekusi karena mengkhianati Prancis, tanah airnya.

Dengan Tulus, Temanmu Enrique Tejera
.
(Sumber : Wikipedia, cryptidz.wikia)

No comments:

Post a Comment