Kisah atau asal usul Jersey Devil telah bertumpang tindih dengan mitos dan variasi cerita yang mengaburkan peristiwa aslinya.

Kisah asli Jersey Devil meliputi intrik-intrik politik zaman kolonial, Quaker keagamaan, penerbitan almanak, cross-dressing (pria berpakaian sebagai wanita atau sebaliknya) gubernur kerajaan, reputasi keluarga, dan Benjamin Franklin.

Ada banyak sekali buku dan situs web yang membahas legenda Jersey Devil, tetapi buku dan situs tersebut mengulang bahan atau menyalin cerita dari situs web lain tanpa berupaya untuk memverifikasi sumber atau memeriksa cerita aslinya.

Jika anda melihat catatan sejarah dengan kata kunci Jersey Devil, anda akan menemukan sedikit bukti sebenarnya (yang berdasarkan fakta-fakta). Review surat kabar, pamflet, dan selebaran dari kolonial New Jersey, tidak memberi referensi ke Leeds Devil atau ke hal semacam itu.

Laporan tentang anak-anak yang dibunuh oleh Jersey Devil atau upaya pendeta lokal untuk "mengusir" Leeds Devil di abad ke-18, tidak memiliki dokumentasi pendukung.

Hasilnya, kisah asal-usul Jersey Devil telah diselimuti oleh cerita monster yang mengaburkan peristiwa sejarah yang jauh lebih menarik.

Berikut kisahnya (jika kurang paham bisa mengunjungi sumber yang tercantum di bawah) :

Pemukiman Eropa di New Jersey awalnya bernama Nova-Caeseria (dimulai pada tahun 1620an). Para pemukim sebagian besar berasal dari Inggris yang kebanyakan adalah anggota ordo religius Society of Friends, yang biasa disebut Quaker.

Mereka sangat senang untuk menemukan sebidang tanah yang luas, di mana semuanya kosong dari orang-orang yang terletak di antara Manhattan dan Philadelphia.

Gubernur kerajaan pertama New Jersey, Edward Hyde, Lord Cornbury (1661-1723), dikenang sebagai salah satu gubernur kolonial Amerika yang paling difitnah dan dibenci. Dia juga dituduh sebagai cross-dresser.


Sebuah gambar yang dipercaya sebagai Cornbury berada di New York Historical Society, memperlihatkan dia berpakaian seperti Queen Anne (bibinya).


Namun, penilaian baru-baru ini tentang karir gubernurnya, menunjukkan bahwa hanya ada sedikit dari fitnah dan sindiran tentang cross-dressing Cornbury. Terlepas dari apakah Cornbury adalah bajingan pemungut pajak atau cross-dresser, hubungan dia dengan kisah Jersey Devil adalah penting.

Ketika Lord Cornbury menerima perintah untuk memimpin New Jersey di tahun 1702, dokumen tersebut menyertakan daftar anggota dewannya, salah satunya adalah Daniel Leeds (1651-1720).

Daniel Leeds tiba di Burlington pada tahun 1677. Dia adalah seorang Quaker yang taat. Dia mengklaim memiliki penglihatan yang luar biasa sebagai seorang pemuda.

Daniel Leeds bergabung dengan kebaktian lokal. Dia juga menyandang gelar surveyor umum. Pada tahun 1690an dia melakukan survei dan memperoleh tanah di Great Egg Harbor dekat pantai Atlantik.

Dia menyerahkan propterti tanah ini kepada putranya sebagai tempat duduk keluarga, dan tempat itu kemudian dikenal sebagai Leeds Point (sebuah lokasi yang paling terkait dengan legenda Jersey Devil).

Daniel Leeds mulai menerbitkan almanak pada tahun 1687, yang dicetak oleh William Bradford, orang Inggris yang merupakan salah satu pencetak kolonial Amerika yang pertama.

Data astrologi Leeds tidak menyenangkan semua pembacanya. Beberapa anggota Quaker Meeting mengeluh bahwa Leeds menggunakan bahasa yang tidak pantas digunakan, dengan simbol astrologi dan nama yang agak terlalu "kafir".

Materi astrologisnya sangat membuat marah sesama Quakernya sehingga mereka mencoba untuk membakarnya.

Gagasan tentang meramalkan pergerakan langitnya tidak sesuai dengan teologi Quaker. Leeds pergi ke meeting berikutnya dan secara terbuka meminta maaf.

Yang mengejutkan, sebuah perintah dikirim untuk mengumpulkan semua salinan almanaknya yang tidak beredar dan menghancurkannya. Leeds secara pribadi memutuskan untuk putus dengan Friends dan melanjutkan almanaknya.

Dilandasi dengan keperluannya untuk mengeluarkan ide dan kebencian yang tumbuh terhadap sesama Quakernya, Leeds menyusun sebuah buku berjudul The Temple of Wisdom (1688). Leeds parafrasekan (mengubah arti sama dengan kata lain) dan langsung menyalin dari sebagian besar penulis lain untuk menyusun kosmologi pribadi.

Dia memasukkan bagian tentang malaikat, sihir alam, astrologi, dan perilaku iblis. Sumber yang paling banyak Leeds ambil berasal dari karya mistik Jerman, Jacob Boehme, di mana buku pertamanya, Aurora (1612), dianggap sesat.

Tulisan Boehme berfokus pada sifat dosa dan penebusan. Leeds melihat Boehme sebagai seseorang dengan semangat yang sama dengan dirinya : seorang otodidak yang, seperti dirinya, telah mengalami visi luar biasa, telah dipanggil ke hadapan otoritas agama atas pekerjaannya, dan memberontak melawan pendirian.

Secara keseluruhan, karya Daniel Leeds yang telah diterbitkan, menunjukkan bahwa dia adalah seorang okultis Kristen (orang Kristen yang mempercayai ramalan). Dia bukan penyihir hitam. Dia menggunakan astrologi untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang cara kerja Tuhan dan makna kekristenan.

Pembaca karya Leeds tidak terbiasa dengan sifat esoteris (suatu hal yang susah untuk dipahami) dari tulisannya, jadi mereka melihat lebih banyak okultis daripada Kristen di dalam diri Leeds. Pertemuan Quaker Philadelphia segera menghapus buku Leeds.

Sekarang, Leeds berselisih dengan Friends. Leeds membuat traktat (atau perjanjian internasional) anti-Quaker pertama, The Trumpet Sounded Out of the Wilderness of America (1699).

Leeds berpendapat bahwa teologi Quaker menyangkal keilahian Kristus, dan Leeds menuduh Quaker sebagai anti-monarki.

Leeds meninggalkan Quaker karena dia berkata, "Mereka sebelumnya berseru menentang pemerintah Inggris."

Leeds banyak berinvestasi dalam politik lokal, condong ke arah otoritas kerajaan. Dalam satu waktu, Leeds menasihati Lord Cornbury untuk tidak bersumpah dalam beberapa anggota yang ditunjuk untuk sebuah pertemuan melalui pemilihan lokal.

Sisa orang di pertemuan mengeluh kepada Cornbury tentang "tuduhan tidak berdasar", tetapi itu tidak berhasil.

Quaker melihat anglikanisme Gubernur Cornbury sebagai seorang tiran lokal yang mewakili kekaisaran yang lebih besar, yang berusaha mengendalikan dan menentang agama mereka.

Ketika Daniel Leeds, sebagai salah satu dari mereka (Quaker), berpihak kepada Cornbury, Quaker melihat Leeds sebagai seorang pengkhianat.

Leeds juga mendukung anti-Quaker lainnya seperti George Keith, anggota awal Society of Friends, dan seseorang yang membenci Friends mulai memberitakan bahwa Quaker telah menyimpang terlalu jauh untuk agama Kristen yang benar.

Keith tidak diakui di London Friends dan akhirnya memeluk anglikanisme, seperti yang dilakukan Daniel Leeds.

Setelah serangkaian pamflet anti Quaker Leeds seperti The Innocent Vindicated from the Falsehoods and Slanders of Certain Certificates (1695), George Fox (pendiri Quakerism), menanggapi tuduhan Leeds dengan The Case Put and Decided (1699), di mana dia berpendapat bahwa Quakerism secara tidak adil dituduh melakukan kesalahan teologis.

Leeds juga dituduh oleh Burlington Meeting sebagai orang yang menjadi jahat.

Pembelaan lain dari Quakerism muncul sebagai Satan's Harbinger Encountered ... Being Something by Way of Answer to Daniel Leeds (1700). Dengan pamflet ini, Leeds dituduh di depan umum bekerja untuk untuk devil (setan).

Daniel Leeds terus menerbitkan almanak dan berselisih dengan Quaker sampai tahun 1716, saat dia pensiun dan menyerahkan bisnis tersebut kepada Titan Leeds (putranya).

Pada tahun 1728, Titan mendesain ulang kepala surat untuk menyertakan lambang keluarga Leeds.

Lambang itu berisi tiga bentuk seperti naga dengan wajah menakutkan, kaki yang bercakar, dengan sayap seperti kelelewar pada sebuah perisai. Bentuk ini dikenal sebagai Wyvern, yang juga secara mencurigakan mengingatkan kita kepada gambaran selanjutnya dari Jersey Devil.


Titan Leeds kemudian menemukan dirinya berada dalam salah satu perseteruan almanak yang paling terkenal dari semuanya.

Pencetak Philadelphia yang sedang naik daun dan calon Founding Father, Benjamin Franklin, memasuki permainan almanak pada tahun 1732 dengan Poor Richard's Almanac.

Sebagai pesaing di pasar yang menguntungkan, Franklin yang baru memulai, memutuskan untuk mengejar saingannya yang sudah mapan untuk meningkatkan penjualan.

Dalam Poor Richard's Almanac edisi 1733, Franklin menggunakan teknik astrologi untuk memprediksi bahwa Titan Leeds akan mati pada 17 Oktober tahun itu.

Franklin menanggapi "perseteruan" dengan nada humor, sementara Leeds menanggapinya dengan serius.


Leeds membalasnya di Leeds Almanac dengan mengatakan bahwa Franklin "telah memanifestasikan dirinya sendiri sebagai orang bodoh dan a lyar [sic] atas kelakar nya."

Franklin menjawab dengan berpura-pura marah dan sakit hati, mengatakan bahwa Leeds "(telah) dibesarkan dengan sangat baik untuk memperlakukan seseorang dengan begitu tidak sopan dan begitu kotor (tidak senonoh), oleh karena itu, orang yang mengatakan hal-hal (cacian) ini , pasti bukan Titan Leeds, tetapi makhluk dari dunia roh".

Franklin melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia telah "menerima banyak cacian dari hantu Titan Leeds."

Bahkan setelah Titan Leeds pada akhirnya meninggal pada tahun 1738, Franklin menanggapi bahwa "Titan yang baik, (telah) meninggal, dibangkitkan [dari kematian] dan bangkit untuk mencaci maki teman lamanya [Franklin]."

Sebagian besar dilandasi karena kesenangan, Franklin secara terbuka menyebut penerbit almanak saingannya sebagai hantu, yang bangkit dari kematian untuk menghantui musuh-musuhnya.

Menarik untuk dicatat bahwa periode yang secara tradisional dipercaya sebagai periode kelahiran Jersey Devil (pertengahan tahun 1730an), bertepatan dengan kematian Titan Leeds.

Pine Barrens, sebuah area New Jersey dengan hutan lebat, bernuansa gelap yang tampak tidak bisa ditembus, menjadi tempat yang bagus untuk kelahiran monster.

Selama periode pra-Revolusi, keluarga Leeds, yang menyebut Pine Barrens sebagai rumah, memperburuk hubungannya dengan mayoritas Quaker.

Almanak Leeds dipandang tidak pantas, sementara Temple of Wisdom Leeds, dianggap sesat, dan secara terbuka, Leeds dituduh sebagai pertanda (kedatangan) Setan.

Tulisan Leeds lainnya seperti The Trumpet Sounded, menyerang Quaker dan George Fox (pendiri Quaker) secara langsung.

Namun, Quaker tidak ingin terburu-buru untuk membalas atau bergosip kepada mantan rekan seagama tersebut karena semua istrinya telah meninggal, begitu pula beberapa anaknya. Putranya, Titan Leeds, telah dituduh oleh Franklin sebagai hantu, yang telah dibangkitkan dari kubur.

Lambang keluarga Leeds pun memiliki naga bersayap di atasnya. Masalah yang dihadapi Leeds, memmbuat keluarga Leeds menjadi monster politik dan agama.

Dari semua waktu inilah, legenda Leeds Devil lahir. Referensi tentang Jersey Devil tidak muncul di surat kabar atau media cetak lainnya sampai abad ke-20.


Kehebohan pertama masuk di tahun 1909. Dari penampakan inilah gambaran populer Jersey Devil seperti sayap kelelawar, berkepala kuda, bercakar, dan memiliki gambaran naga udara secara umum, menjadi gambaran standar Jersey Devil.

Faktor yang menyebabkan terciptanya Jersey Devil pada umumnya tidak diketahui, bahkan oleh penggemar monster itu sendiri.

Persaingan Quaker, perang almanak, Daniel Leeds dan Titan Leeds, serta lambang keluarga Leeds yang mengerikan, hanyut ke dalam kabut waktu, menyisakan gagasan samar tentang penghuni Pine Barrens yang menakutkan.

Meskipun Leeds Devil sama sekali terlupakan, ingatan tentang Leeds Devil yang pecah belah, berubah bentuk menjadi karakteri Jersey Devil yang menyerupai kartun, terutama karena disederhanakan secara tidak realistis dan melibatkan humor yang berlebihan.


Di abad ke-21, ketika anjing mencari binatang bersayap kelelawar di hutan Jersey Turnpike dan Garden State Parkway, hantu Daniel Leeds dan keluarganya mungkin hanya menonton dan tersenyum, mungkin karena mengetahui bahwa binatang bersayap yang mereka cari sebenarnya tidak ada.

Dilansir the Courier Post, Brian Regal berteori bahwa itu semua adalah kesalahan Benjamin Franklin.

Daniel Leeds yang mendapat banyak kritik karena pendekatannya yang tidak konvensional terhadap agama, lalu akhirnya meninggalkan imannya, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya melawan saudara-saudaranya (Friends) melalui penulisan almanak, yang kemudian dijuluki "Satan Harbinger" (pertanda kedatangan Setan).

Anaknya, Titan Leeds kemudian meneruskan penulisan almanak, namun diolok-olok di depan umum oleh Franklin. Kemudian, hal itu diperburuk saat keluarga Leeds mengambil sisi yang salah dalam revolusi Amerika, mereka memilih Inggris.

Orang-orang lalu berbicara, menyebarkan rumor, dan di suatu tempat, "Satan Harbinger" menjadi semacam cerita rakyat father of demon secara harfiah.

Pada tahun 1840an, cerita tentang monster dikaitkan dengan keluarga Leeds yang sangat dibenci sejak dahulu kala, dan kerusakan mengenai cerita itu telah terjadi.

Jika anda pergi ke tahun 1800an, anda tidak akan menemukan apa yang disebut sebagai "Jersey Devil", karena orang-orang tidak menyebutnya seperti itu. Itu benar-benar dikenal sebagai "Leeds Devil", dinamai sesuai dengan keluarga asalnya (Keluarga Leeds).


Kapan nama ini berubah ?

Leeds Devil mulai terkadang disebut sebagai Jersey Devil pada awal tahun 1910, mungkin karena peningkatan popularitas makhluk itu, setelah kepanikan Jersey Devil 1909.

Logikanya, jika anda tinggal di negara tetangga, anda mungkin menghubungkan makhluk aneh ini dengan tempat asalnya. Karena makhluk atau setan (devil) ini muncul di New Jersey, maka disebut sebagai Jersey Devil.

Menurut The Week, yang menganalisa perubahan nama menggunakan Google Ngrams, sebutan nama Jersey Devil terus naik daun sampai abad ke-20.

Terlepas dari orang yang mencoba memalsukan penampakan Jersey Devil, sebagain besar orang yang melihat Jersey Devil mungkin tidak berbohong.

Mereka cenderung melihat sesuatu yang normal, namun karena terjadi dalam sekedap, hal itu membingungkan mereka, ditambah dengan rumor monster yang mereka dengar.

Contoh yang paling mudah adalah ketika ada sejumlah besar coyote dengan kudis, dan orang-orang kemudian menyebutnya sebagai Chupacabra.

Menurut Jeff Brunner, seorang penggemar Jersey Devil, ada penjelasan yang mudah, jika yang lain tidak memuaskan :

"Mungkin itu, jika ada, (adalah) sandhill crane ... Mereka tingginya 4 kaki (1,2 meter), yang memiliki tinggi yang sama dengan Jersey Devil [menurut sebagian besar laporan]; lebar sayapnya 80 inci; menghindari manusia, dan akan melawan jika diganggu. (sandhill crane) juga memiliki jeritan yang sangat keras [seperti yang diduga dimiliki oleh Jersey Devil]."


Mutilasi terhadap hewan ternak, bisa dijelaskan dan dilakukan oleh sejumlah hewan liar lainnya.

Fakta bahwa begitu banyak orang melihat burung-burung ini sebagai sesuatu yang lebih menakutkan, mungkin dapat dihubungkan dengan histeria massal sampai tingkat tertentu, seperti yang ditunjukkan oleh penulis James F. McCloy dan Ray Miller saat penduduk membaca koran, mendengar cerita tetangganya dan sebagainya.


Sebenarnya, jika anda memperkirakan kemungkinan apakah Jersey Devil nyata, makhluk ini akan mendapat peringkat kepercayaan yang cukup rendah.

Jersey Devil, seorang anak iblis bersayap dengan kepala kuda, yang mengepakkan sayapnya di sekitar New Jersey selama beberapa abad dan membunuh ayam (ternak), tentu tidak terlalu dapat dipercaya.

Benjamin Radford mengatakan, "secara anatomis (struktur tubuh) tidak mungkin".

Di samping berkepala kuda, tubuh Jersey Devil terlalu besar, berat, dan berotot untuk sayap kelelawar kecil di punggungnya. Jadi, jika Jersey Devil diduga terbang dari cerobong asap seseorang, apalagi menembus hutan, itu tidak bisa terjadi.


Bentuk fisik monster ini, yang merupakan campuran hewan lain yang membuatnya tampak begitu aneh, membuat platypus, yang merupakan hewan aneh dan bahkan sempat dinyatakan sebagai hoax, akan terlihat normal (biasa-biasa saja).

Jika mereka nyata, Jersey Devil akan memiliki lebih banyak kesamaan dengan burung unta daripada semacam makhluk malam yang misterius.

Berbeda dengan Bigfoot, setidaknya makhluk ini bisa jadi adalah primata yang belum ditemukan di Hutan Amerika Utara, atau monster Loch Ness, yang mungkin tetap berada di dasar danau, dan alasan makhluk ini belum ditemukan, karena ukuran Loch Ness yang memang besar dan belum dijelajahi secara keseluruhan.

(Sumber : The Jersey Devil The Real Story Skeptical Inquirer, The legend of the Jersey Devil explained)