Film Patterson-Gimlin adalah film atau rekaman pendek dari makhluk yang diduga Bigfoot yang diambil pada tahun 1967 di California Utara.

Patterson-Gimlin Film (atau disingkat PGF) diambil pada 20 Oktober 1967 di Bluff Creek, sekitar 25 mil barat laut Orleans, California, di Humboldt County.

Rekaman ini bisa disebut sebagai bukti yang kontroversial mengenai keberadaan Bigfoot, dan dikatakan sebagai film kedua yang paling banyak dianalisis dalam sejarah Amerika, setelah pembunuhan John F. Kennedy.


Selama beberapa dekade, lokasi tepat dari film ini diambil hilang, terutama karena tumbuhnya kembali dedaunan di dasar sungai setelah banjir tahun 1964, dan lokasi ini ditemukan kembali pada tahun 2011.


Film itu memiliki 964 frame, dan berdurasi 59,5 detik (16 frame/detik), jika film direkam pada 18 frame/detik, adegan akan berlangsung 53 detik. Menurut pembuat film, film bertanggal 20 Oktober 1967, meskipun beberapa kritikus percaya itu diambil lebih awal.

  • Later belakang

  • Patterson mengatakan dia tertarik pada Bigfoot setelah membaca artikel tentang Bigfoot oleh Ivan T. Sanderson di majalah True pada Desember 1959.

    Pada tahun 1961, Sanderson menerbitkan ensiklopedianya, Abominable Snowmen : Legend Come to Life, sebuah survei di seluruh dunia mengenai laporan makhluk seperti Bigfoot, termasuk penemuan jejak terbaru, dan yang lainnnya di area Bluff Creek, yang meningkatkan minat Patterson.

    Kemudian, Marian Place menulis :
    Pada tahun 1962, dia (Patterson) mengunjungi Bluff Creek dan berbicara dengan sejumlah besar penganut Bigfoot. Pada tahun 1964, dia kembali dan bertemu dengan seorang penjelajah bernama Pat Graves, yang mengantarnya ke Laird Meadows.

    Di sana, Patterson melihat Jejak yang baru - baginya itu pengalaman yang hampir tak tertahankan dan menegangkan.

    Sungguh prestasi yang luar biasa - terobosan ilmiah yang luar biasa - jika dia bisa mendapatkan bukti yang tak tergoyahkan bahwa jejak-jejak ini bukanlah dibuat oleh seseorang yang iseng, tetapi itu adalah tanda dari makhluk yang sampai sekarang tidak diketahui ! Jika dia berhasil, dia akan menjadi terkenal ! Dan kaya !.

    Sayangnya ketenaran dan kekayaan itu tidak diperoleh dalam tahun ini, atau tahun berikutnya, atau tahun berikutnya. Patterson menginvestasikan ribuan jam dan dolar untuk menyisir wilayah Bigfoot dan Sasquatch.

    Dia melawan ejekan dan kekurangan dana .. dia mendirikan .. Northwest Research Foundation. Melalui itu dia meminta dana..Respon yang didapat memungkinkan dia untuk memimpin beberapa ekspedisi...

    Pada tahun 1966 dia menerbitkan buku bersampul tipis dengan biaya sendiri...Dia menambahkan pendapatan dari penjualan dan kuliahnya ke dana pencarian. Karena setiap ekspedisi hutan gagal melihat atau menangkap monster itu, satu per satu pencari-sensasi keluar. Tapi Patterson tidak pernah menyerah.
    Patterson menerbitkan sendiri buku berjudul Do Abominable Snowmen of America Really Exist ? pada tahun 1966, yang berisi 20 halaman wawancara dan surat yang sebelumnya tidak diterbitkan, 17 gambar oleh Patterson dari pertemuan yang sulit dijelaskan, dan hampir 20 foto dan ilustrasi dari orang lain.

    Memulai ekspedisi pencarian Bigfoot, pada Oktober 1967, Patterson dan temannya Gimlin berangkat ke Six Rivers National Forest di California Utara. Mereka mengendarai truk Gimlin, membawa serta perbekalan dan tiga kuda.

    Patterson memilih daerah itu karena laporan yang terus-menerus tentang makhluk-makhluk itu di masa lalu, dan penemua jejak kaki yang sangat besar sejak tahun 1958. Keakrabannya dengan daerah itu dan kunjungan sebelumnya, mungkin juga menjadi faktor dia memilih tempat itu.

    Roger Patterson

    Meskipun Gimlin mengatakan dia meragukan keberadaan makhluk seperti Sasquatch, dia setuju dengan desakan Patterson bahwa mereka tidak boleh mencoba menembaknya.

  • Pertemuan

  • Pada tanggal 20 Oktober 1967, Patterson dan Gimlin berangkat dengan menunggangi kuda ke Bluff Creek California untuk menyelidiki kemungkinan penampakan Bigfoot. Patterson dan Gimlin umumnya berkuda ke timur laut (hulu) di sepanjang tepi timur Bluff Creek.

    Jika mereka mengalami pertemuan dengan Bigfoot dalam ekspedisi mereka, keduanya setuju untuk menembak jika makhluk itu menunjukkan perilaku tidak bersahabat atau agresif terhadap mereka.

    Bob Gimlin

    Pada suatu waktu antara pukul 13:15 dan 13:40, mereka tiba di sebuah pohon yang tumbang di sebuah belokan di sungai. Tiba-tiba kuda menjadi liar, dan menendang ketakutan, saat keduanya melihat sesosok makhluk mirip kera di seberang sungai berjarak sekitar 25-100 kaki (7.5 sampai 30 meter) dari mereka.

    Sosok itu entah "berjongkok di samping sungai di sebelah kiri mereka" atau hanya "berdiri" di sana, di tepi seberang sungai. Gimlin dalam keadaan syok, saat pertama kali melihatnya.

    Patterson menghabiskan sekitar 20 detik untuk melepaskan diri dari pelana, mengendalikan kudanya, berkeliling ke sisi kuda, meraih kamera dari pelana sebelum dia berlari menyeberangi sungai untuk melihatnya lebih dekat sambil mencoba mengoperasikan kameranya.

    Saat mengejar makhluk itu, Patterson berkata "Bob ! Cover me !". Setelah berlari singkat, Patterson berjongkok untuk menstabilkan kamera dan mulai merekam, sementara Gimlin berada tepat di belakangnya dengan senapan di tangan tetapi tidak mengarahkan senapannya ke makhluk itu.

    Sosok itu telah berjalan menjauh hingga berjarak sekitar 37 meter. Adegan awal film cukup goyang sampai Patterson bisa sedikit menstabilkan kamera, dan saat itu, makhluk itu menoleh ke kanan, seakan melihat ke arah kamera, dan nantinya ini akan menjadi adegan yang paling terkenal dari film Patterson.

    Kepada peneliti John Green, Patterson mengkarakterisasi eksperesi makhluk itu sebagai salah satu "penghinaan dan menjijikkan."

    Tak lama setelah melirik ke kanan, makhluk itu terus bergerak, dan menghilang di balik rimbunan pohon selama 14 detik, kemudian muncul lagi di 15 detik terakhir setelah Patterson bergerak 3 meter ke tempat yang lebih baik, lalu menghilang ke pepohonan lagi, dan hilang pada jarak 81 meter saat gulungan film habis.

    Gimlin kembali menaiki kudanya dan mengikuti makhluk itu sambil dengan menjaga jarak, sampai makhluk itu menghilang di tikungan sejauh 270 meter. Patterson memanggil Gimlin karena merasa rentan (mudah diserang), berjalan kaki tanpa senapan, dan takut makhluk itu akan mendekat.

    Selanjutnya, Gimlin dan Patterson mengendalikan kuda Patterson yang berlari ke arah yang berlawanan, mengambil rol film keduanya dari kantong pelana dan memfilmkan jejaknya.

    Sementara Patty tidak bisa ditemukan, keduanya melihat batu kerikil tidak beraturan yang dilewati oleh makhluk itu dan jejak kaki basah yang besar di atas batu yang mengarah lurus ke sisi tebing. Kemudian, saat menyelidiki tebing, sebuah petak basah yang besar ditemukan di lumpur, mungkin itu adalah tempat Patty duduk.

    Patterson dan Gimlin menduga makhluk itu memperhatikan mereka cukup lama sebelum melanjutkan perjalanan.

    Mereka lalu pergi ke perkemahan, mengambil cetakan plester, kembali ke lokasi kejadian, mengukur panjang langkah makhluk itu, dan mengambil dua cetakan plester, masing-masing cetakan dari kaki kiri dan kanan dengan kualitas terbaik.


    Patterson dan Gimlin membuat cetakan jejak kaki sebelum pergi dengan harapan sebagai bukti dari pertemuan yang baru saja mereka alami, dan nantinya dapat merekrut regu pencari.

    Keduanya berencana untuk kembali ke Bluff Creek untuk mencari kembali sosok Bigfoot, pada hari itu juga, tetapi sebuah peringatan akan datangnya hujan lebat mengubah pikiran mereka, takut jalan keluar mereka akan banjir, sehingga menjebak mereka di Bluff Creek.

    Dan seperti yang mereka harapkan, pada malam itu, terjadi hujan yang mengakibatkan daerah itu banjir, merobohkan pepohonan dan menghilangkan bukti pertemuan mereka dengan Bigfoot.

    Setelah itu, mereka pergi ke sebuah toko sekitar 30 mil dari Bluff Creek di mana mereka bermaksud untuk mengirimkan film mereka ke saudara ipar Patterson.

    Bob Gimlin dan dan Roger Patterson
    membandingkan jejak Bigfoot (1967)

    Patterson menelepon surat kabar Times-Standard di Eureka untuk menggambarkan pertemuannya dan memulai perjalanan ke seluruh dunia untuk memamerkan film yang mereka dapatkan sebagai bukti keberadaan Bigfoot.

    Film tersebut memperlihatkan apa yang diklaim Patterson dan Gimlin sebagai sesosok makhluk berukuran besar, berbulu, bipedal, mirip kera dengan rambut pendek "coklat keperakan", atau "coklat kemerahan tua", atau "hitam", yang menutupi sebagian besar tubuhnya, termasuk payudaranya yang menonjol.

    Makhluk atau Bigfoot dalam film tersebut kemudian dikenal sebagai "Patty".

    Sosok dalam film tersebut umumnya sesuai dengan deskripsi Bigfoot yang dijelaskan oleh orang lain yang mengaku pernah melihatnya. Seluruh pertemuan itu berlangsung kurang dari dua menit.


    Dari rekaman itu, jika kita menganggapnya sebagai bukti entitas biologis yang nyata, dapat dikatakan bahwa Bigfoot itu adalah perempuan, dengan payudara yang berkembang dengan baik, dan kemungkinan besar menjadi sangat berisi karena akan menghadapi musim dingin, meskipun ia juga memiliki massa otot yang besar.

    Tingginya diperkirakan sekitar 7 kaki (2,1 meter) dengan berat berkisar antara 300 hingga 500 pon (130 sampai 226 kg), dilihat dari kedalaman jejak kaki.

    Dikatakan bahwa jalan Patty berubah menjadi lebih agresif saat Patterson mendekat, bahkan langsung menjadi langkah cepat atau sprint begitu dia mencapai garis pohon.

    Menurut Patterson dan Gimlin, mereka adalah satu-satunya saksi pertemuan singkat dengan apa yang mereka klaim sebagai Bigfoot.

    Pada tahun 1968, Patterson sendiri lulus tes pendeteksi kebohongan yang berikan oleh ahli poligraf Kota New York, dan tetap teguh pada pendiriannya bahwa makhluk yang dilihatnya adalah Bigfoot.

  • Reel Pertama

  • Keberadaan reel (gulungan) pertama yang asli, tidak diketahui, meskipun ada beberapa spekulasi mengenai keberadaan reel tersebut :

    Saat itu Patterson telah menyerahkan kepemilikan asli miliknya kepada American National Enterprises yang bangkrut beberapa tahun setelah kematiannya, tahun 1972.

    Peregrine Entertainment membeli perusahaan itu, dan kemudian Peregrine dibeli oleh Century Group of Los Angeles.

    Ketika Century Group bangkut pada tahun 1996, Byrne bergegas ke Deerfield Beach, Florida, di mana seorang akuntan melelang aset perusahaan tersebut untuk membayar kreditur.

    Film-film perusahaan kemudian disimpan di Los Angeles, tetapi pencarian terhadap rekaman Patterson gagal untuk menemukannya.

    Setidaknya tujuh copy telah dibuat dari film aslinya.

  • Reel kedua

  • Reel kedua yang memperlihatkan Patterson dan Gimlin sedang membuat dan memperlihatkan beberapa jejak kaki, tidak ditampilkan bersamaan dengan reel pertama di rumah Al DeAtley, menurut mereka yang berada di sana.

    Chris Murphy menulis :

    "Saya percaya pemutaran film ini di University of British Columbia pada tanggal 26 Oktober 1967, adalah pemutaran besar yang pertama dan terakhir."

    Film ini kemudian telah hilang, tetapi John Green mencurigai bahwa Al DeAtley memilikinya.

    Potongan sepuluh kaki dari reel itu, atau dari salinan reel itu, dari gambar diam yang diambil oleh Chris Murphy, berhasil didapatkan, tetapi juga telah hilang.

  • Kecepatan pengambilan gambar

  • Salah satu faktor yang memperumit diskusi tentang film Patterson terletak pada kecepatan merekam.

    Patterson mengatakan bahwa dia biasanya merekam pada 24 frame/detik, tetapi karena terburu-buru untuk menangkap gambar Bigfoot dalam film, dia tidak memperhatikan pengaturan kameranya. Telah disarankan juga bahwa Patterson salah membaca "16" sebagai "18".

    Kamera yang digunakan oleh Patterson adalah kamera berjenis 16mm Cine Kodak K100 dengan mobilgrip handle.


    Grover Krantz menulis :

    "Patterson dengan jelas memberi tahu John Green bahwa dia menemukan, setelah merekam, bahwa kamera disetel pada 18 frame/detik (fps)."

    * Dr. DW Grieve (ahli anatomi dengan keahlian dalam biomekanik manusia), mengevaluasi berbagai kemungkinan mengenai kecepatan film dan tidak sampai pada kesimpulan.

    Dia "mengaku bingung dan tidak tenang" oleh "kemungkinan nyata bahwa (sosok) itu [subjek dalam film] adalah nyata".

    * John Napier (ahli primata) menyatakan bahwa jika rekaman itu difilmkan pada 24 frame/detik, maka jalan makhluk itu tidak dapat dibedakan dengan jalan manusia normal. Jika difilmkan pada 16 atau 18 frame/detik, ada beberapa hal yang penting yang harus diperhatikan, hal yang sangat berbeda dengan kiprah manusia".

    * René Dahinden menyatakan bahwa :

    "Rekaman kuda-kuda sebelum Bigfoot terlihat tersentak-sentak dan tidak alami ketika diproyeksikan pada 24 frame/detik."

    René bereksperimen di lokasi kejadian dengan meminta orang-orang untuk berjalan cepat di atas jalur makhluk itu dan melaporkan : "Tidak ada seorang pun dari kita ... dapat berjalan sejauh itu dalam 40 detik [952 frame / 24 frame/s = 39,6 s], jadi saya menghilangkan 24 frame/detik."

    Film Patterson-Gimlin mendapat minat yang relatif kecil dari para ilmuwan maintream. Para ilmuwan keberatan termasuk dalam hal : Baik manusia atau simpanse, keduanya tidak memiliki payudara berbulu seperti yang digambarkan dalam film.

    John Napier telah mencatat bahwa puncak sagital "sangat jarang terlihat, pada tingkat yang tidak signifikan, pada simpanse betina."

    Kritikus berpendapat bahwa ciri-ciri ini adalah bukti yang bertentangan dengan keaslian makhluk tersebut.

  • Klaim Hoax

  • Banyak orang skeptis menyebut rekaman ini sebagai tipuan karena banyaknya pria yang mengaku terlibat dalam tipuan ini.

    Bob Heironimus, teman Roger Patterson, mengklaim telah menjadi Sasquatch dalam rekaman tersebut, meskipun Heironimus awalnya membantah terlibat dalam film dan tidak bersaksi tentang keterlibatannya sampai tahun 1999, 32 tahun kemudian.

    Heironimus mengatakan bahwa dia pergi ke Bluff Creek bersama Patterson dan Gimlin, dan ditawari uang sebanyak $1.000 untuk memakai kostum itu selama satu menit, meskipun uang itu tidak pernah diberikan kepadanya.

    Untuk menambah penampilan berukuran besar, dia mengklaim telah mengenakan helm football, bantalan football dan hip waders (jenis sepatu bot tinggi yang digunakan oleh nelayan sungai) di balik kostum berbulunya.

    Ada perbedaan mengenai terbuat dari apa kostum itu. Dalam satu cerita, Heironimus mengklaim kostum itu menggunakan kulit kuda asli, kemudian dia mengklaim itu menggunakan benang nylon dynel yang dijahit ke kain tenun untuk menciptakan bulu.

    Phillip Morris dan Bob Heironimus
    dengan kostum Bigfoot mereka

    Saat berusaha menciptakan kembali kostum ini, bagaimanapun, para peneliti memperoleh hasil yang sangat berbeda dari makhluk yang kita lihat di film Patterson.


    Jika dibandingkan, mungkin akan seperti ini :


    Phillip Morris (Morris Costume), kabarnya menerima telepon pada suatu hari dari seorang rodeo-koboi yang mengidentifikasi dirinya sebagai Roger Patterson. Menurut Morris, Patterson membutuhkan kostum monyet "untuk lelucon".

    Phillip Morris mengklaim telah membuat kostum yang kita lihat dalam rekaman di ruang bawah tanah tokonya, yang kemudian dia jual ke Patterson dengan harga sedikit di atas $ 400.

    Namun, upaya Morris untuk membuat ulang kostum tersebut menghasilkan hasil yang kurang spektakuler, dan berbeda dengan apa yang kita lihat di rekaman.


    Seorang pria bernama Ray Wallace mengaku telah menempatkan jejak kaki palsu di sepanjang kawasan Bluff Creek sejak tahun 1958, meskipun kesaksian ini juga telah diuji dan dianggap tidak dapat diandalkan.


  • Bukti penting

  • Ada banyak alasan untuk percaya bahwa apa yangkita lihat di film Patterson, mungkin benar-benar makhluk biologis daripada seseorang yang mengenakan kostum.

    Saat mempelajari bukti, penting juga untuk mengingat tentang waktu pengambilan gambar dan terbatasnya kualitas kostum pada waktu itu.

    *) Kontur (garis bentuk/pola ciri-ciri yang terlihat)

    Ada beberapa kontur pada subjek film, terutama di punggung dan pinggul, yang dapat diamati pada manusia dan kera.

    Alur garis yang mengarah ke titik tengah punggung Patty sebelum dibayangi oleh otot trapezius (otot yang membentuk struktur tulang manusia) berkembang dengan baik. Hal ini dapat diamati pada manusia, terutama yang berotot, dalam pose membungkuk seperti Patty.


    Kontur pinggul juga terlihat, ini dianggap oleh beberapa orang sebagai pemisah antara dua potong kostum, namun ini juga dapat terlihat pada manusia, terutama mereka yang kelebihan berat badan.

    *) Kepala

    Patty memiliki kepala yang lebih mirip dengan manusia primitif daripada manusia modern. Bentuk kepala seperti itu dapat diamati pada hominid lain.


    Membuat topeng dengan proporsi yang sesuai seperti kepala Patty, terbukti sulit selama ini, dan ini terlihat pada beberapa film yang dirilis pada tahun-tahun berikutnya.

    *) Payudara

    Dalam film, payudara Patty bergerak sedemikian rupa sehingga hanya payudara asli yang bisa bergerak seperti itu.

    Telah dilakukan sebuah percobaan untuk membuat gerakan seperti itu dengan payudara prostetik (buatan) menggunakan bahan-bahan pada waktu itu, namun gagal untuk menghasilkan gerakan yang mirip dengan apa yang kita lihat di film.

    *) Gerakan otot

    Apa yang terlihat sebagai gerakan otot dapat diamati pada kaki kanan Patty dalam frame tertentu.

    *) Proporsi tubuh

    Banyak penelitian telah dilakukan pada subjek film yang berkaitan dengan rasio tubuhnya dengan manusia. Dalam analisis ini, biasanya disimpulkan bahwa lengan Patty jauh lebih panjang daripada lengan manusia.

    Banyak garis dan kontur yang terlihat pada Patty, hanya terjadi pada manusia dengan kelebihan lemak tubuh.

    Karena film ini diambil pada bulan Oktober, telah disarankan bahwa Patty memiliki sejumlah besar lemak yang dipersiapkan untuk menghadapi musim dingin, mirip dengan hewan yang mengumpulkan persediaan makanan untuk musim yang akan datang.

    Patty juga memiliki otot trapezius yang berkembang dengan baik, dan ini sepertinya hasil dari mengangkat kayu untuk mencari nutrisi atau dari memanjat pohon.

  • Studi Ilmiah

  • Bernard Heuvelmans (ahli zoologi dan disebut sebagai "bapak cryptozoology") berpikir makhluk dalam film Patterson adalah manusia yang mengenakan kostum.

    Bernard menunjuk pola aliran rambut yang terlalu sama, rambut di payudara yang tidak seperti primata, pantat yang tidak cukup terpisah, dan terlalu tenang saat orang-orang mengejarnya.

    John Napier (pakar primata terkemuka) adalah salah satu dari sedikit ilmuwan mainstream yang tidak hanya mengkritik film Patterson-Gimlin, tetapi juga mempelajari bukti Bigfoot yang tersedia, seperti dalam bukunya Bigfoot : The Sasquatch and Yeti in Myth and Reality.

    Napier mengakui kemungkinan Bigfoot sebagai makhluk yang nyata dengan menyatakan, "Saya yakin bahwa Sasquatch itu ada", tetapi dia menentang keaslian film Patterson.

    Dia memberikan beberapa alasan skeptimismenya kepada orang lain, tetapi tampaknya alasan utamanya mengenai "panjang jejak kaki yang benar-benar berbeda dengan tinggi yang telah dihitung", dan jejak kaki itu bertipe "hourglass".

    John Napier pun menambahkan :

    "Saya tidak bisa melihat resleting (kostumnya), dan saya masih tidak bisa. Itulah kenapa saya berpikir kita harus membiarkan masalah ini. Mungkin itu adalah seorang pria berpakaian kulit monyet. Jika demikian, itu adalah tipuan yang dieksekusi dengan brilian dan pelakunya akan menjadi the great hoaxer of the world."

    "Mungkin itu adalah film pertama dari jenis hominid baru, yang sama sekali tidak diketahui oleh sains. Dalam hal ini, Roger Patterson layak disamakan dengan Dubois, penemu Pithecanthropus erectus, atau Raymond Dart dari Johannesburg, orang yang memperkenalkan dunia kepada nenek moyang langsungnya, Australopithecus africanus."


    Pandangan skeptis Grieve dan Napir dirangkum dengan baik oleh Kenneth Wylie dalam Bigfoot : A Personal Inquiry into a Phenomenon.

    Esteban Sarmiento (spesialis antropologi fisik di American Museum of Natural History), telah memiliki 25 tahun pengalaman dengan kera besar di alam liar.

    Dia menulis :

    "Saya memang menemukan beberapa ketidakkonsistenan dalam penampilan dan perilaku yang mungkin menunjukkan kepalsuan...tetapi tidak ada yang secara meyakinkan menunjukkan bahwa ini masalahnya."

    Kritik yang paling orisinilnya adalah : "Permukaan di bawah kakinya jelas pucat, tetapi telapak tangan tampak gelap. Tidak ada mamalia yang saya tahu di mana bagian bawah kakinya berbeda secara drastis dalam hal warna dari warna telapak tangannya."

    Pernyataan yang paling kontroversialnya sebagai berikut :

    "Gluteal (otot di bagian bokong), meskipun besar, gagal menunjukkan belahan (atau celah) seperti manusia. Dalam proporsi tubuh, Bigfoot berada dalam jangkauan manusia dan sangat berbeda dari kera hidup dan dari fosil australopithecine. Dan saya memperkirakan berat Bigfoot antara 85 dan 110 kg."

    Saat David J. Daegling (antropolog University of Florida) dan Daniel O. Schmitt memeriksa film, mereka menyimpulkan bahwa tidak mungkin untuk secara pasti menentukan apakah subjek dalam film tersebut bukan manusia, dan juga berpendapat bahwa kekurangan dalam studi oleh Krantz dan lainnya tidak valid.

    Keduanya mencatat masalah ketidakpastian dalam hal subjek, posisi kamera, pergerakan kamera, dan kualitas gambar yang buruk dari subjek yang terlihat.

    Mereka menyimpulkan :

    "Berdasarkan analisis kami tentang gaya berjalan dan masalah dalam meperkirakan dimensi subjek, menurut kami tidak mungkin untuk mengevaluasi identitas subjek dengan percaya diri."

    Daegling menegaskan bahwa cara berjalan aneh dari makhluk itu dapat direplikasi :

    "Keanehan dari kecepatan subjek, panjang langkah, dan postur, semuanya dapat direproduksi oleh manusia yang menggunakan jenis penggerak ini [compliant gait]."

    Jessica Rose dan James Gamble, penulis "the definitive text on human gait", Human Walking, mengoperasikan Motion dan Gait Analysis di Stanford University.

    Mereka bekerja sama dengan Jeff Meldrum dalam melakukan upaya replikasi berteknologi tinggi dari gaya berjalan Patty.

    Rose yakin subjek mereka cocok dengan gaya berjalan Patty, sedangkan Gamble tidak begitu yakin. Meldrum terkesan dan mengakui bahwa beberapa aspek" dari cara berjalan Patty telah direplikasi, tetapi itu tidak semuanya.

    "Bahkan para ahli dapat melihat tes gaya berjalan yang tidak dapat mereplikasi semua parameter gaya berjalan (Patty)."

    Semua ini ditunjukkan dalam sebuah episode di Discovery Channel's Best Evidence series.

    Sebuah analisis visual komputerisasi video yang dilakukan oleh Cliff Crook, dan Chris Murphy (penggemar Bigfoot Kanada), dirilis pada 1999 dan memperlihatkan sebuah objek yang tampak seperti pengikat resleting kostum Patty.


    Dengan melakukan zoom dari video rekaman 16 mm, memperlihatkan apa yang tampak seperti jejak pengikat berbentuk lonceng di area pinggang makhluk itu, yang mungkin digunakan untuk menahan kostum tersebut.

    Karena keduanya adalah pendukung setia dari keaslian video, wartawan Associated Press, John W. Humbell mencatat, "penggemar lama mencium seseorang yang membelot."

    Episode musim pertama MonsterQuest berfokus pada fenomena Bigfoot, di mana ilmuwan, Jurgen Konczak (Direktur, Human Sensorimotor Control Laboratory, University of Minnesota) dan Esteban Sarmiento, mencoba dan gagal untuk mendapatkan aksi teatrikal yang dilengkapi LED pada persendian mereka untuk meniru gaya berjalan Patty.

  • Pernyataan personil industri film

  • * Dale Sheet dan Universal Studio

    Patterson, Gimlin, dan DeAtley, memutar film tersebut untuk Dale Sheet (Manager Hollywood dan Studio Executive), kepala Documentary Film Departement, dan teknisi yang tidak disebutkan namanya, di departemen efek khusus di Universal Studio di Hollywood.

    Kesimpulan mereka adalah :

    "Kita bisa mencoba (memalsukan hal itu), tetapi kita harus menciptakan sistem otot buatan yang benar-benar baru, dan menemukan aktor yang dilatih untuk bisa berjalan seperti itu. Mungkin (itu) bisa (dilakukan), tapi kita harus mengatakan bahwa itu hampir tidak mungkin."

    Versi yang lebih sedang dari pendapat mereka adalah :

    "Jika itu adalah [seorang pria berkostum kera], itu sangat bagus - sebuah pekerjaan yang akan membutuhkan banyak waktu dan uang untuk menghasilkannya."

    * Disney Executive Ken Peterson

    Krantz melaporkan bahwa di tahun 1969, John Green, yang memiliki salinan generasi pertama dari film Patterson asli, mewawacarai Ken Peterson (eksekutif Disney), yang setelah melihat film Patterson, menegaskan bahwa "teknisi mereka tidak akan dapat menduplikasi film tersebut".

    Krantz berpendapat bahwa jika personel Disney tidak dapat menduplikasinya, kemungkinannya kecil jika Patterson dapat melakukannya.

    Greg Long menulis :

    "Byrne mengutip perjalanannya ke studio Walt Disney pada tahun 1972, di mana kepala animasi Disney dan empat asistennya melihat film Patterson dan memujinya sebagai karya yang indah, meskipun kata mereka, itu pasti diambil di studio."

    "Ketika Byrne memberi tahu bahwa itu diambil di hutan California Utara. Mereka menggelengkan kepala dan pergi."


    * Bill Munns

    Bill Munns, adalah seorang penata rias dan efek khusus, juru kamera, dan editor film.

    Dia berpendapat bahwa Universal dan Disney bukanlah studio yang paling memiliki pengetahuan untuk diajak berunding.

    Dia mengatakan bahwa Fox, MGM, dan artis efek khusus Stuart Freeborn di Inggris, yang baru saja menyelesaikan kostum kera yang inovatif untuk film 2001 : A Space Oddysey, sebagai studio yang seharusnya diajak berunding.

    Munns mulai memposting analisis online-nya tentang film Patterson pada tahun 2009 dan meringkasnya di Munns Report Online. Pada tahun 2013 dia dan Jeff Meldrum ikut menulis tiga makalah di majalah online Meldrum, Relict Hominoid Inquiry.

    Pada tahun 2014, Munns menerbitkan sendiri When Roger Met Patty, sebuah buku setebal 488 halaman yang menggabungkan materi dari artikel-artikel yang menganalisis film dan subjek film dari berbagai perspektif.

    Munns berpendapat bahwa film tersebut menggambarkan hewan non-manusia, bukan seseorang berkostum.

    * John Chamber

    John Chamber, adalah pemenang Academy Award paling terkenal karena topeng fleksibelnya yang inovatif di film Planet of the Apes (1968).

    Dalam sebuah wawancara tahun 1997, dia membantah rumor bahwa dia telah menciptakan kostum untuk Bigfoot Patterson, dengan mengatakan "Saya bagus (dalam menciptakan kostum), tetapi saya tidak sebagus itu."

    Beberapa waktu sebelum tahun 1976, Guenette melaporkan bahwa sebagai jawaban atas pertanyaan mereka :

    "Dia (Chamber) menyimpulkan bahwa jika makhluk itu adalah seorang pria berkostum, maka itu bukan kostum gorila biasa. Itu bukan sesuatu yang mereka beli atau sewa di toko, pasti (itu adalah) sesuatu yang dibuat khusus. Dia juga merasa itu mungkin terbuat dari bulu binatang asli."

    * Janos Prohaska

    Setelah menonton film Patterson dengan John Green, Janos Prohaska, perancang kostum yang terkenal karena karyanya di Star Trek dan Lost in Space, menyimpulkan bahwa subjek film tampak nyata baginya.

    Ketika ditanya apakah menurutnya film itu palsu, Janos menjawab :

    "Saya rasa tidak.. bagi saya itu terlihat sangat, sangat nyata. Jika itu palsu, itu sangat realistis dan canggih, dan kostum terbaik yang pernah saya lihat, dan satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah bahwa seseorang mungkin telah menempelkan rambut palsu 'langsung ke kulit aktor(nya)'."

    Berbicara mengenai kostum yang digunakan dalam film, berikut beberapa kostum yang bisa dibandingkan dengan sosok Bigfoot pada film Patterson.

    Gorila at Large (1954)






    Dalam film, bagian wajah seperti mata, hidung, lebih ditonjolkan, sehingga dapat terlihat bahwa itu adalah seseorang yang memakai topeng, sedangkan untuk sosok dalam film Patterson, walaupun bagian mata, hidung, dan garis mulut dapat terlihat, bila gambar diperbesar, semua itu seperti disamarkan oleh rambut yang ada di sekitar wajahnya.

    Meskipun sudah lebih dari 50 tahun sejak film ini diambil, cerita dibalik pertemuan dengan dugaan Bigfoot ini masih tetap menarik, dan yang paling mengejutkan adalah, selama setengah abad dalam kemajuan teknologi film dan kostum, rekaman ini belum secara resmi dibantah (debunked), menjadikan film ini sebagai bukti bagi penggemar Bigfoot bahwa makhluk itu benar-benar nyata.

    Jeff Meldrum mengatakan : "Sangat mudah untuk mengatakan, itu jelas pria dengan kostum berbulu, sampai anda melihat bahwa itu bertentangan dengan pria berkostum."

    Dia secara khusus menyebut adegan di sauna dalam Beneath the Planet of the Apes, di mana dia mengatakan tidak terkesan dengan kostum ini meskipun dengan kemajuan teknologi pada saat itu.

    Meldrum meminta siswa anatominya untuk menunjukkan hal yang menonjol, yang mereka lihat pada sosok Patty.

    "Mereka mulai dari kepala dan bisa melihat trapezius, mereka bisa melihat deltoid...erector (otot punggung) di belakang, tulang belikat yang bergerak di bawah kulit...otot quadriceps (otot paha) yang berkontraksi saat seharusnya (otot itu) berkontraksi."

    "Tidak ada (ciri-ciri di atas) yang pernah muncul dalam kostum murahan."

    Meldrum kemudian membandingkan anatomi antara kostum di Beneath of the Planet of the Apes dengan subjek dalam film Patterson.


    Barrackman, paling dikenal sebagai co-host Finding Bigfoot dari Animal Planet, dengan mudahnya dapat memiliki salah satu koleksi cetakan Bigfoot terbesar di dunia.

    Sebagai peneliti Bigfoot profesional selama lebih dari dua dekade, dia telah melihat banyak cetakan yang palsu, tetapi mengatakan cetakan milik Patterson-Gimlin, tidak begitu mudah dilewatkan.

    "(Jejak) kaki yang tertinggal dari makhluk itu menunjukkan kelenturan yang luar biasa. Ada beberapa frame di mana kita melihat Patty mengangkat tumitnya dari tanah tetapi tetap menjaga seluruh kaki depannya tetap menyentuh tanah."

    Cetakan jejak Patty memperlihatkan fleksibilitas, karakteristik unik yang telah diteliti oleh Meldrum selama bertahun-tahun.

    Salah satu [jejak kaki] menunjukkan tekanan punggungan yang sangat khas. Dorongan yang terjadi sebagai akibat dari kaki bagian tengah yang sangat fleksibel."

    Baginya, punggungan ini adalah sepotong bukti yang tak terbantahkan. Dia telah melihat ciri unik yang sama dalam sampel kaki di berbagai dekade dan benua.


    Mengenai kualitas film, salinan generasi kedua atau salinan dari produksi TV dan DVD, berkualitas lebih rendah daripada salinan generasi pertama.

    Banyak frame awal yang buram karena guncangan kamera, dan kualitas frame selanjutnya bervariasi karena alasan yang sama.

    Stabilisasi film seperti yang dilakukan MK Davis, memungkinan penonton untuk bisa melihat subjek itu dengan stabil dan jelas.


    Beberapa komentar yang cukup menarik mengenai video di atas di antaranya :

    "Jalannya tampak begitu alami dan tidak alami pada saat yang bersamaan. Pada awalnya, saya menganggapnya sebagai manusia berkostum yang berjalan dengan jelas. Tapi kemudian saya melihat rekaman itu lagi dan mencoba membuat ulang gaya berjalannya. Saya tidak bisa. Tekukan yang tidak biasa di lutut saat mengangkat kakinya cukup aneh. Sepertinya ini cara berjalan yang tidak efisien. Kami memiliki kostum berkualitas tinggi yang tersedia sekarang. Saya akan mendorong Skeptis dan debunkers untuk membuat ulang rekaman ini frame demi frame. Saya pikir itu akan cukup menarik."

    "Itu adalah kostum pemenang penghargaan untuk tahun 1967. Mengapa kita tidak pernah melihat kostum yang bagus akhir-akhir ini? Dengan teknologi yang semakin baik dari waktu ke waktu pasti harus ada kostum yang lebih baik dari ini, yang sekarang tersedia untuk umum?. Maksud saya, kostum ini sangat sempurna. Begitu sempurna sehingga Anda bisa melihat gerakan otot di bawah kulit saat berjalan."


    "Saya tidak benar-benar tahu di mana saya (harus memilih untuk percaya) ketika berbicara tentang bigfoot, tetapi yang menurut saya menarik adalah bagaimana orang-orang tampaknya mencoba dan meremehkan rekaman itu karena mereka mungkin tidak ingin ini menjadi nyata. Mereka mungkin benar-benar takut dengan gagasan bahwa sesuatu (atau makhluk) seperti ini datang dan pergi begitu saja tanpa penjelasan yang jelas."

    "Saya membaca bahwa sebelum dia meninggal, Patterson mengatakan bahwa dia berharap dia menembak makhluk itu daripada merekamnya untuk membuktikan bahwa itu nyata ... bayangkan jika tindakan itu dilakukan, meskipun sedih karena (makhluk) itu akan dibunuh, apa yang akan terjadi setelahnya ? Bagaimana spesimen yang ditemukan akan mempengaruhi kita ? itu terlalu banyak untuk dipikirkan."

    "Apa yang saya anggap lucu, adalah bahwa meskipun banyak ahli zoologi, antropolog, akademisi, dokter, ahli efek khusus dari studio besar mempelajari rekaman itu dengan cermat dan tidak dapat sampai pada kesimpulan yang pasti; bahkan di antara para skeptis yang gigih, konsensus umumnya adalah bahwa "Jika ini palsu, itu sangat bagus", yang berarti sementara mereka ragu, mereka tidak dapat membuktikan bahwa itu palsu. Namun di Internet Anda memiliki orang-orang dari berbagai kalangan yang menunjukkan bagaimana itu (adalah) "jelas palsu" setelah menontonnya beberapa kali."

    "Ingatlah ketika menonton ini, bahwa (film) Star Wars: A New Hope keluar sepuluh tahun setelah (rekaman) ini dan entah bagaimana (dalam waktu) sepuluh tahun kemudian dan dengan desainer kostum profesional, Chewbacca masih tidak terlihat sebagus ini. Setahun setelah (rekaman) ini (muncul), (film) original Planet of the Apes keluar. Pernahkah Anda melihat kostum itu ?. (Mungkin jika ini palsu) Bagaimana seorang mantan badut rodeo berhasil merancang kostum yang satu dekade (lebih maju) dari Hollywood ?."

    "Ada kutipan dari peneliti Bigfoot Mr. Dahinden yang pernah berkata: "Saya telah mencari makhluk itu selama lebih dari 40 tahun dan belum menemukannya. Bahkan ketika seorang peneliti Bigfoot yang fanatik seperti Dahinden meragukan apakah Bigfoot itu ada, maka itu membuat orang untuk berpikir. Selama lebih dari 60 tahun tidak ada bukti nyata yang dihasilkan. Tapi siapa tahu, mungkin (makhluk) itu masih hidup ... atau tetap menjadi khayalan. Satu hal yang pasti: tidak ada spesies monyet yang bisa berjalan tegak secara permanen (kecuali manusia), jadi (makhluk itu) tidak mungkin spesies monyet, termasuk Gigantopithecus. Jadi hanya ada kemungkinan bahwa itu adalah spesies manusia yang tidak diketahui. Tapi itu sangat tidak mungkin. Jadi itu tetap menjadi misteri. Bagaimanapun, makhluk dalam film itu belum terungkap sebagai makhluk palsu - tapi itu juga bukan bukti. Ini akan tetap menarik, mungkin untuk selamanya ?."

    Baik Jeffery Meldrum maupun Cliff Barackman, keduanya mengakui bahwa sampai ada tubuh Bigfoot asli yang ditemukan, semua penelitian dan seluruh film Patterson-Gimlin akan tetap diperdebatkan.

    Jika Patty hanyalah seorang pria dalam kostum kera berbulu, maka itu adalah salah satu tipuan terbesar sepanjang masa, namun jika itu nyata, maka Patty akan membalikkan semua yang kita pahami tentang kera dan evolusi.

    Film ini tetap bertahan sampai sekarang untuk mengingatkan kita bahwa ada beberapa hal di dunia yang tidak pernah kita ketahui secara pasti.

    (Sumber : Patterson–Gimlin film, Patterson–Gimlin Footage, Film Introducing Bigfoot To World Still Mysterious 50 Years Later, Bigfoot - Patterson/Gimlin Footage, Stabilized, 10/20/1967, 2017 Complete Patterson Bigfoot Film in HD Enhanced w/ Vegas Pro 14, Patterson-Gimlin Bigfoot film. 60FPS stabilized clear 4K remaster)