Cryptozoologist Richard Freeman berbicara tentang mengapa kita masih harus percaya pada hewan yang tidak terlihat.

Meskipun para ilmuwan tidak menemukan bukti dari makhluk cryptid, Richard Freeman percaya bahwa makhluk misterius ini masih ada di luar sana.

Sebagai direktur zoologi di Center for Fortean Zoology (Organisasi cryptozoologi profesional di Inggris), Freeman berkeliling dunia untuk berburu monster, mulai dari mencari Mongolian Death Worm hingga ke hutan hujan Brazil untuk mencari anaconda raksasa.

"Beberapa orang tidak suka menggunakan kata monster, tapi (kata) itu sebenarnya berasal dari kata 'monstrous' yang berarti 'a revelation' (membuat sesuatu yang sebelumnya rahasia atau diketahui, menjadi diketahui), yang menurut saya merupakan istilah yang cukup tepat untuk cryptid."

Atlas Obscura berbicara dengan Freeman tentang bagaimana cerita makhluk cryptid berkembang, obsesi Zaman Victoria dengan hal yang tidak diketahui, dan mengapa dia percaya hari-hari besar bagi Zoology belum berakhir.

Banyak hewan yang kita ketahui sekarang, pernah dianggap tidak lebih dari makhluk legenda, sebelum diakui secara ilmiah (former cryptid).

Misalnya, gorila gunung yang dikatakan sebagai monster berbulu dari cerita rakyat yang terkadang turun dari gunung, lalu merobek cabang pohon dan memukuli gajah sampai mati.

Tentu saja kita mengetahui bahwa gorila gunung tidak melakukan hal tersebut. Itu adalah mitologi yang dibuat di sekitar cerita gorila gunung karena mereka terlihat besar dan menakutkan. Kenyataannya, gorila gunung adalah hewan yang cukup pendiam.

Tetapi terkadang cerita-cerita ini ternyata memiliki kebenaran di dalamnya, seperti katak pohon besar di Amerika Selatan yang disebut katak daun raksasa, yang dikatakan memiliki sifat magis dan bahwa sekresinya akan membuat anda tidak terlihat dan menghentikan anda dari rasa lapar dan haus.

Ketika ahli biokimia melihat sekresinya (lendir), mereka menemukan bahwa itu memang menghilangkan rasa haus dan lapar.

Di zaman Victoria, ada banyak eksplorasi dan penemuan, di mana anda pergi keluar, menjelajahi tempat, untuk mencari spesies baru.

Ketika kisah-kisah asli tentang makhluk-makhluk yang tidak dikenal di barat diceritakan, para ilmuwan mendengarnya.

Raksasa berbulu dari hutan Afrika adalah gorila, cerita dari Kongo tentang hibrida jerapah-Zebra, ternyata adalah kerabat jerapah berleher pendek yang dikenal sebagai okapi.

Pada awal abad ke-20, penemuan ini berlanjut dengan ditemukannya Komodo dan panda raksasa.

"Tapi sekarang, saya pikir orang-orang takut. Mereka takut pada apa pun yang kontroversial, mereka takut dengan apa yang mereka pikirkan tentang mereka (cryptid)."

Cryptozoologi hanyalah cabang dari Zoologi. Ini semua tentang hewan yang tidak diketahui oleh Sains, dan tidak semuanya adalah monster besar dan menakutkan.

Burung beo malam di Australia yang dianggap punah selama beberapa dekade, baru-baru ini ditemukan kembali. Orang-orang mengira macan tutul telah punah di Zanzibar, tetapi baru-baru ini hewan ini ditemukan kembali.

Jadi, jika macan tutul bisa hidup tanpa terlihat di pulau kecil seperti Zanzibar, maka Tasmania wolf (Thylacine) bisa hidup di Tasmania, yang merupakan pulau yang lebih besar.

Hal-hal ini muncul setiap saat, munculnya hewan yang dianggap telah punah atau munculnya spesies hewan baru.

Dunia yang belum sepenuhnya dijelajahi adalah anggapan yang salah karena kita sudah bisa melihat dunia melalui bantuan satelit, tetapi anda tidak bisa melihat apa yang bersembunyi di dalam hutan yang lebat, apa yang mengintai di perairan yang dalam, dan apa yang tersembunyi di tempat yang terisolasi.

Ada area besar di Afrika tengah, Asia, Australia, dan Amerika Selatan yang belum dipetakan, itu berarti hari-hari besar bagi Zoologi belum sepenuhnya selesai.

(Sumber : Could ‘Monsters’ Exist in the Modern World?)