Loch Ness dan Danau Champlain dikenal memiliki legenda tentang makhluk misterius yang bersembunyi di dalamnya.

Kedua danau ini juga memiliki lapisan air dingin yang dalam (hipolimnion), di bawah lapisan air yang hangat (epilimnion). Karakterisik ini disarankan oleh pendukung monster danau sebagai karakteristik yang diperlukan untuk kelangsungan hidup monster danau.

Namun, ciri danau yang panjang, dalam, dan berlapis, juga membuat danau-danau ini rentan terhadap fenomena aneh lain, termasuk gelombang yang disebut seiche.

Seiche adalah gelombang berdiri dalam sebuah perairan yang tertutup, baik terutup sepenuhnya maupun sebagian. Fenomena akibat seiche dapat terjadi di danau, waduk, kolam renang, teluk, pelabuhan, dan laut.

Syarat utama terbentuknya seiche adalah adanya perairan yang setidaknya tertutup sebagian sehingga dapat menjadi tempat terbentuknya gelombang berdiri. Seiche sering kali tidak dapat dicermati oleh mata telanjang maupun penumpang kapal karena periodenya yang begitu lama.

Bayangkan saat anda duduk di salah satu ujung bak mandi, lalu tiba-tiba berdiri, gelombang air yang terbentuk akan bergerak untuk menghantam ujung bak mandi, lalu berbalik dan kembali ke tempat asalnya, dengan gelombang yang pergi bolak-balik sebelum energinya hilang. Dengan anda berdiri, anda telah menciptakan seiche di bak mandi anda.

Jenis gelombang yang sama juga terjadi di danau, dan dalam kasus Danau Champlain, ombaknya mungkin setinggi 30 hingga 300 kaki.

Tetapi mengapa tidak ada yang memperhatikan gelombang setinggi itu di danau ?, jawabannya karena itu tidak terjadi di permukaan, tetapi di bawah air.

Gelombang besar ini bergerak di sepanjang batas antara lapisan air hangat dan lapisan air dingin.

Para ilmuwan berpikir bahwa angin yang mengalir di sepanjang danau dapat menyebabkan penumpukan epilimnion yang pada akhirnya memaksa hipolimnion bergerak ke ujung yang berlawanan. Saat angin berhenti, epilimnion di permukaan mulai mengalir kembali ke posisi semula. Gelombang air raksasa yang kuat ini kemudian memantul bolak-balik antara ujung danau untuk membuat seiche.

Apa hubungan ini dengan monster danau ?

Skeptis monster Loch Ness dan monster Danau Champlain berpendapat bahwa gelombang kuat yang tak terlihat ini melempar objek atau benda-benda lain (seperti batang kayu) yang tergeletak di bagian bawah danau ke permukaan air.

Hal tersebut membuat batang pohon terlihat melompat keluar dari air atau bergerak melintasi permukaan danau, dan batang yang bergerak di permukaan, akan terlihat seperti makhluk hidup jika dilihat dari kejauhan.

Skeptis juga menunjuk bahwa sebagian besar penampakan monster Danau Champlain terjadi selama musim panas.

Luigi Piccardi, ahli geologi Italia, percaya bahwa cerita dari seluruh dunia tentang sarang naga dan monster, mungkin disebabkan oleh garis patahan dan aktivitas seismik.

"Saat anda melihat laporan orang-orang yang melihat monster itu, mereka mengatakan mendengar suara keras, keributan besar di air dan ombak bergoyang."

"Mereka mengatakan tidak bisa melihat monster itu karena air menyembunyikan makhluk itu. Penampakan yang biasa terjadi adalah gundukan (atau punuk) yang bergerak di danau dan gelombang normal, yang dapat dikaitkan dengan efek seismik."

Piccardi membahas potensi bahwa beberapamitos Yunani kuno mungkin terinspirasi oleh aktivitas geologis dramatis di dekat garis patahan.

Dia kemudian menunjuk ke Skotlandia sebagai contoh yang mungkin lebih modern mengenai fenomena ini.

"Bahkan, Loch Ness diposisikan tepat di atas zona patahan sektor seismik paling (misalnya gempa M = 5 18.09.1901) dari Great Glen Fault, patahan aktif utama di Skotlandia. Dalam hal ini, banyak laporan saksi mata modern yang dikaitkan dengan Nessie mungkin memiliki penjelasan alami yang sederhana."

Dalam Scientific American yang ditulis oleh David Bressan pada tahun 2013, dia menulis :

"Plesiosaurus yang masih hidup di Loch Ness dapat lebih masuk akal [sic] dijelaskan oleh kombinasi tipuan, kesalahan identifikasi hewan umum dan promosi untuk wisatawan."

(Sumber : Water Monster or Monster Wave ? )