Dalam cerita rakyat Alpen, Tatzelwurm (Stollenwurm, atau Stollwurm) adalah makhluk mirip kadal yang sering digambarkan memiliki wajah kucing, tubuh seperti ulang yang ramping, dengan empat kaki pendek atau dua kaki depan.
Tatzelwurm dikatakan berbisa, menyerang dengan nafas beracun dan mengeluarkan suara bernada tinggi atau mendesis.
Kisah yang menggambarkan pertemuan dengan Tatzelwurm atau pengetahuan yang menjelaskan Tatzelwurm secara singkat dapat ditemukan di beberapa daerah di Eropa, termasuk Pegunungan Alpen Austria, Bavaria, Prancis, Italia dan Swiss.
Secara tradisional, nama Tatzelwurm tidak digunakan di Swiss. Orang Swiss biasanya mengenal makhluk itu sebagai Stollenwurm atau Stollwurm ("cacing terowongan atau naga terowongan tambang").
Stollenwurm juga dapat diartikan sebagai "ular" dengan "kaki pendek dan tebal".
Menurut studi awal, Tatzelwurm adalah istilah lokal di Bavaria, Jerman, tetapi kemudian Tatzelwurm menjadi nama mata uang di Austria.
Nama itu hanya Stutzn di lembah sungai Traun dan Alm di Austria.
Di Pegunungan Alpen Prancis (French Alps), "arassas" adalah nama dari kadal berkepala kucing yang legendaris.
Nama lainnya termasuk Springwurm, Praatzelwurm dan Bergstutzen.
Dalam berbagai kisah, Tatzelwurm atau Stollenwurm digambarkan meyerupai kadal gemuk dengan panjang antara 2 hingga 6 kaki (60 cm sampai 1,8 meter). Di Swiss, mereka digambarkan memiliki wajah seperti kucing.
Tatzelwurm di Austria dan Bavaria digambarkan memiliki napas beracun, bahkan dikatakan mematikan. Di cerita rakyat Swiss, Stollenwurm juga telah dikatakan beracun. Tatzelwurm juga mengeluarkan suara jeritan, siulan, atau mendesis.
Laporan tentang makhluk ini bervariasi, mulai dari sejenis makhluk reptil, ular amfibi, kucing Chimera, atau sesuatu yang menyerupai ular naga Asia berukuran kecil.
Deskripsi yang paling umumnya adalah makhluk mirip kadal atau ular yang gemuk, dengan dua kaki depan (tanpa kaki belakang), bersisik serta wajah mirip kucing.
Tatzelwurm diyakini sangat berbisa, mampu membunuh manusia secara instan dengan gigitannya, dan bahkan memiliki darah beracun.
Deskripsi awal tentang penampakan naga di Swiss dilaporkan oleh Wagner pada tahun 1680, kemudian oleh Scheuchzer direplika dengan gambar ilustrasi di tahun 1723.
Meskipun Wagner adalah orang yang mencatat kesaksian tersebut, makhluk itu kemudian dijuluki "naga Scheuchzer", dan ditafsirkan sebagai penampakan Stollenwurm.
Seekor "ular berkepala kucing" dengan tubuh abu-abu hitam dan tidak berkaki, dikatakan telah ditemukan oleh Johann[es] (Hans) dan Thomas Tinner, di tempat yang secara lokal dikenal sebagai "Hauwelen" di gunung Frumsen, Swiss.
Panjang makhluk ini 7 kaki atau lebih. Penduduk di lingkungan tersebut mengeluh bahwa sapi mereka secara misterius telah disedot, tetapi kejadian itu berhenti setelah makhluk itu dibunuh.
Seekor "naga gunung" berkaki empat berwajah kucing, telah digambarkan oleh Andreas Roduner sebagai sesuatu yang ia temui di tahun 1660, di Gunung Waangersberg, di Sarganserlang, dan ketika makhluk itu berdiri dengan kaki belakangnya, tingginya menjadi setinggi manusia, dengan bulu seperti babi hutan di punggungnya.
Johannes Egerter diklaim mengalami pertemuan dengan seekor naga berkepala besar dengan dua kaki depan di Gunung Kamor. Dia mengatakan, saat menghembuskan nafasnya, dia menjadi sakit kepala dan pusing.
Pertemuan dengan Tatzelwurm paling awal yang didokumentasikan terjadi pada tahun 1779, saat dua dari makhluk ini muncul di depan seorang pria bernama Hans Fuchs.
Akibat dari pertemuan tersebut, dia sangat ketakutan sehingga menderita serangan jantung yang fatal, namun sebelum meninggal, dia dapat memberi tahu keluarganya tentang kejadian yang dia alami, dan menggambarkan bahwa makhluk itu memiliki tubuh seperti ular, panjangnya sekitar 5 - 7 kaki, kaki depannya bercakar dan kepala seperti kucing dengan gigi yang tajam.
Pada tahun 1828, seorang petani diduga menemukan bangkai Tatzelwurm, yang pada saat dia berhasil membawanya pulang, gagak tampaknya telah memakan setengah dari bagian makhluk itu.
Dua ilustrasi lain dari Tatzelwurm diyakini telah terbit : yang pertama muncul di buku berburu New Pocket Guild of the Year 1836 for Nature, Forest, and Hunting Enthusiasts.
Buku ini berisi apa yang digambarkan oleh Bernard Heuvelmans sebagai gambar aneh dari sejenis makhluk memanjang yang bersisik, dengan gigi yang kuat dan kaki-kaki yang kecil.
Ilustrasi kedua muncul di Swiss almanac Alpenrosen (terbit tahun 1841), memperlihatkan makhluk bersisik panjang dengan dua kaki depan yang mungil.
Pada akhir tahun 1954, seorang fotografer Swiss bernama Balkin mengklaim telah memotret Tatzelwurm.
Hasil dari publikasi foto ini membuat Berliner Illustrierte (majalah bergambar mingguan di Jerman), untuk mensponsori ekspedisi mencari Tatzelwurm, namun, hasil dari ekspedisi musim dingin ini mengecewakan dan minat terhadap Tatzelwurm semuanya menghilang.
Saat ini, mayoritas ahli cryptozoology melihat foto yang diambil oleh Balkin, hampir dapat dipastikan sebagai hoax (tipuan).
Bukti lain yang sekarang dianggap sebagai hoax adalah penemuan kerangka Tatzelwurm, yang dikatakan telah disumbangkan secara misterius ke Geneva Institute of Science, sekitar tahun 1990an.
Kerangka itu hanya diketahui melalui satu foto dan tampak menunjukkan makhluk panjang seperti ular dengan dua tangan bercakar dan kepala yang berukuran cukup besar.
Tidak pasti siapa yang menyumbangkan kerangka itu atau apakah itu pernah disumbangkan ke siapa pun. Mayoritas peneliti percaya foto dan cerita di baliknya adalah tipuan.
Foto ini diberikan kepada surat kabar Geneva dari sumber yang tidak diketahui.
Sebagian besar peneliti dan ahli cryptozoology yang telah melihat foto itu sepakat bahwa itu mungkin tipuan yang kemungkinan besar dibuat oleh walikota Kota Bavaria yang berusaha menarik minat wisatawan.
Ada banyak kisah lain tentang legenda Tatzelwurm.
Kisah pertama datang dari seorang gadih muda yang bekerja di pertanian Swiss. Saat menebang, dia secara tidak sengaja mengganggu sarang Tatzelwurm dan diserang oleh makhluk itu.
Dalam kisah ini, Tatzelwurm dikatakan memiliki warna abu-abu, seukuran kucing peliharaan biasa dengan tubuh tak berbulu dan hanya memiliki dua kaki depan.
Kisah lain menceritakan seorang pria dan putranya yang mengumpulkan tumbuhan di pegunungan. Saat itu, si pria tiba-tiba mendengar putranya berteriak, dan tampak kaku dalam ketakutan menatap sebuah batu.
Pria itu berlari ke arah putranya hanya untuk melihat "monster mengerikan" di bawah batu dekat dengan putranya yang mendesis seperti ular dan memiliki wajah kucing serta mata besar yang cerah.
Pria itu berhasil menusuk Tatzelwurm dengan tongkat tajam yang dengan mudah menembus dagingnya.
Menurut kisah, 'darah hijau' makhluk itu menyembur dan membakar kaki pria itu, membuat perjalanan pulang menjadi lama dan menyakitkan karena dia menjadi pincang.
Pada Juli tahun 1883 (atau 1884), Kaspar Arnold melihat Tatzelwurm di Spielberg, dekat Hochfilzen, Tirol, Austria. Arnold melihatnya dari restoran di pegunungan selama 20 menit dan yakin makhluk itu hanya memiliki 2 kaki.
Pada musim panas tahun 1921, Tatzelwurm berkaki dua melompat setinggi 9 kaki di udara ke arah dua saksi mata di dekat Rauris, Salzburg, Austria. Makhluk itu berwarna abu-abu, panjangnya 2-3 kaki, dan memiliki kepala seperti kucing.
Pada tahun 1924, kerangka sepanjang 5 kaki (diduga milik Tatzelwurm) ditemukan oleh dua orang pria, yang dikatakan menyerupai kadal.
Pada musim panas 1969, seorang pria setempat melaporkan binatang sepanjang 30 inci dengan dua kaki belakang di dekat Lengstein, Trentino-Alto Adige, Itali, dengan leher yang tampak membengkak.
Pada tahun 1990, dua naturalis menemukan kerangka binatang seperti kadal di pegunungan Alpen dekat Domodossola, Itali.
Pada tahun 1970, laporan dari dugaan Tatzelwurm dipublikasikan di surat kabar Swiss, La Tribune de Geneve oleh Georges Hardy.
Pada tahun 2009, banyak laporan dibuat di daerah Tresivio di Itali, dekat perbatasan Swiss.
Pihak berwenang mencatat bahwa sebagian besar laporan melibatkan "kadal monitor", yang melarikan diri dari pemiliknya. Beberapa penampakan bahkan dikatakan sebagai penampakan dinosaurus "raptor".
Hanya penduduk tertua di Kota Tresivio yang menyebut makhluk misterius itu dengan nama yang selalu mereka kenal, yaitu "basilisco" atau "basilisk", dan itu adalah nama Itali untuk Tatzelwurm.
Tatzelwurm cukup menarik banyak orang untuk mempercayainya, dan bahkan dianggap sebagai sesuatu yang nyata di abad ke-19.
Sekarang diyakini bahwa, meskipun Tatzelwurm ini benar-benar ada, karena sekarang penampakannya yang sangat langka, Tatzelwurm mungkin benar-benar telah punah.
Samuel Studer dan Johann Rudolf Wyss, adalah orang yang memberikan kontribusi besar pada cerita rakyat Swiss pada awal abad ke-19, dan juga menambah pengetahuan tentang cerita rakyat Stollenwurm.
Stollenwurm menurut Studer, disebut Stollen, yang berarti "kaki pendek", dan diyakini muncul setelah cuaca panas atau ketika cuaca sedang mengalami perubahan temperatur.
Orang-orang menganggapnya beracun dan berbahaya, dan menyerupai ular pendek yang gemuk, dengan kepala bulat mirip dengan kucing, serta kakinya bercakar.
Studer mungkin merupakan sumber pengetahuan terbaik tentang Stollenwurm yang tersedia, termasuk dalam sebuah artikel pendek tentang serangga, dan cerita tentang Stollenwurm muncul dan disisipkan dalam buku perjalanan Franz Niklaus Konig (terbit pada tahun 1814).
Risalah Studer juga mencangkap catatan saksi mata.
Pada tahun 1811, seekor Stollenwurm dengan lidah bercabang, menyerupai ular tetapi kepalanya agak lebar dan memiliki dua kaki yang gemuk, dilaporkan oleh kepala sekolah Heinrich, yang ia klaim pernah dilihatnya di Guttannen-tal, Canton Bern, Swiss.
Dia menggambarkannya berukuran panjang 1 klafter (1,8 meter), dengan tubuh setebal kaki pria. Beberapa tahun sebelumnya, Hans Kehril dari Allmentli di Trachswlwald, mengklaim telah membunuh Stollenwurm berbulu yang cukup kecil, yang membawa 10 Stollenwurm muda.
Studer menawarkan hadiah 3 sampai 4 Louis d'r (sejumlah koin Perancis) bagi siapa saja yang bisa memberinya sisa-sisa bangkai "Stollenwurm asli," yang menunjukkan tingkat keyakinannya bahwa makhluk itu ada.
Berbeda dengan Studer, penulis Johann Rudolf Wyss, secara eksplisit menyatakan bahwa meskipun naga terdengar menakjubkan, Stollenwurm kurang dapat dipercaya.
Untuk deskripsi standar tentang Stollenwurm sebagai sejenis ular dengan kepala dan kaki kucing, dia menambahkan bahwa terkadang Stollenwurm dikatakan berbulu, dan tidak hanya memiliki 2 atau 4 kaki, tetapi memiliki banyak anggota tubuh seperti ulat, sehingga mungkin terdengar seperti fiksi.
Naturalis, Karl Wilhelm von Dalla Torre, yang menulis tentang "history of dragons of the Alps" di tahun 1887, menjelaskan bahwa makhluk-makhluk ini dapat diidentifikasi sebagai spesies kadal atau ular (mengabaikan ciri berkepala kucing).
Karl menganggap makhluk raksasa di masa lalu ini, telah punah pada masanya.
Model Tatzelwurm di International Cryptozoology Museum |
Secara luas, diyakini bahwa Tatzelwurm sebenarnya adalah sejenis salamander langka dengan karakteristik menyerupai Gila monster, terutama habitat yang disukainya adalah sarang bawah tanah di daerah pegunungan.
Teori ini dapat menjelaskan laporan Tatzelwurm yang beracun, karena Gila monster juga sangat beracun dan termasuk spesies kadal paling beracun di dunia, meskipun kadal ini bukan binatang asli wilayah tersebut.
Gambaran Tatzelwurm juga bahkan cocok dengan Gila Monster meskipun itu tidak seluruhnya.
Teori lain menyebutkan bahwa Tatzelwurm mungkin sejenis kadal raksasa, meskipun kadal juga bukan binatang asli Pegunungan Alpen.
Tatzelwurm dikatakan memiliki periode hibernasi yang normal, tidur selama musim dingin di celah-celah lereng gunung (inilah alasan makhluk ini diberi nama Stollenwurm), atau mereka bahkan terkadang tidur di atas jerami di loteng rumah penduduk setempat.
Dalam dua abad berikutnya setelah Tatzelwurm mulai dikenal, banyak juga laporan yang diterima mengenai monster aneh yang bersembunyi di Pegunungan dan menyerang ternak milik petani di desa-desa terpencil Pegunungan Alpen.
(Sumber : Tatzelwurm, Tatzelwurm)
min coba bahas bigfoot lagi mim...
ReplyDeleteKalo bisa sih lebih spesifik, biar lebih membantu dalam mencari informasinya ..
DeleteAkhirnya artikel baru, terimakasih min.
ReplyDelete